Ahad 07 Jun 2020 11:31 WIB

OPEC Plus Sepakat Perpanjang Pengurangan Produksi Minyak

Perpanjangan pemangkasan produksi diharapkan bisa meningkatkan harga minyak.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
 OPEC, Rusia, dan sekutunya sepakat memperpanjang pegurangan produksi mintak hingga akhir Juli 2020. OPEC Plus juga menuntut negara-negara seperti Nigeria dan Irak yang melebihi kuota produksi pada Mei dan Juni menyesuaikan dengan kesepakatan tersebut pada Juli hingga September 2020.
Foto: Republika/Wihdan
OPEC, Rusia, dan sekutunya sepakat memperpanjang pegurangan produksi mintak hingga akhir Juli 2020. OPEC Plus juga menuntut negara-negara seperti Nigeria dan Irak yang melebihi kuota produksi pada Mei dan Juni menyesuaikan dengan kesepakatan tersebut pada Juli hingga September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- OPEC, Rusia, dan sekutunya sepakat memperpanjang pegurangan produksi mintak hingga akhir Juli 2020. OPEC Plus juga menuntut negara-negara seperti Nigeria dan Irak yang melebihi kuota produksi pada Mei dan Juni menyesuaikan dengan kesepakatan tersebut pada Juli hingga September 2020.

“Permintaan kembali karena ekonomi yang mengkonsumsi minyak besar muncul dari pandemi dan lockdown,” kata Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dalam konferensi video OPEC+, dikutip dari Reuters, Ahad (7/6).

Baca Juga

OPEC Plus pada April 2020 setuju memotong pasokan minyak sebesar 9,7 juta barel per hari (bpd) selama Mei hingga Juni untuk menopang harga yang anjlok karena krisis virus corona. Pemangkasan tersebut akan meruncing menjadi 7,7 juta barel per hari dari Juli hingga Desember 2020.

Pemimpin de facto OPEC Arab Saudi dan Rusia harus melakukan tindakan penyeimbangan untuk menaikan harga minyak. Hal tesrebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan anggaran mereka sementara tidak mendorong jauh di atas 50 dolar AS per barel.

Benchmark minyak mentah Brent LCOc1 naik ke level tertinggi tiga bulannya pada Jumat pekan lalu di atas 42 dolar AS per barel. Kenaikan tersebut terjadi setelah harga turun di bawah 20 dolar AS pada April 2020 yang tetap sepertiga lebih rendah dari pada akhir 2019.

“Harga diharapkan kembali kuat, mempertahankan di atas level 40 dolar AS mereka,” ujar Bjornar Tonhaugen dari Rystad Energy.

Tonhaugen mengatakan kesepekatan saat ini akan membantu OPEC Plus mengurangi persediaan pada tingkat tiga juta hingga empat juta barel per hari pada Juli hingga Agustus. Tonhaugen menilai semakin cepat saham jatuh maka semakin tinggi harga yang didapat.

Irak yang menjadi salah satu tingkat kepatuhan terburuk pada Mei 2020, setuju untuk memangkas produksinya. Meskipun tidak jelas bagaimana Baghdad akan mencapai kesepakatan dengan perusahaan minyak utama dalam membatasi produksi Irak.

Komite pemantauan gabungan menteri OPEC Plus atau JMMC akan bertemu setiap bulan hingga Desember 2020 untuk meninjau pasar, kepatuhan, dan merekomendasikan tingkat pemangkasan. Pertemuan JMMC berikutnya dijadwalkan pada 18 Juni 2020. Sementara itu, OPEC Plus akan mengadakan pertemuan terjadwal berikutnya pada 30 November hingga 1 Desember 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement