REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) telah menyasar 16 titik tes cepat massal guna memutus rantai penyebaran virus Corona di Jawa Timur.
"Sebanyak 15 kali di Surabaya dan satu kali di Sidoarjo yang dilakukan BIN untuk program kemanusiaan memutus rantai penularan Covid-19," kata Kepala BIN Daerah Jawa Timur, Brigadir Jenderal TNI M Syafei, Ahad (7/6).
Syafei mengungkapkan, kegiatan kemanusiaan untuk memutus rantai Covid-19 itu berdasarkan instruksi dari Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. BIN telah melaksanakan uji cepat massal sejak 29 Mei hingga 5 Juni untuk mempercepat penanganan Covid-19 di wilayah Jawa Timur.
Namun, BIN memperpanjang gelaran tes cepat massal di Provinsi Jawa Timur hingga 15 Juni mendatang. Alasan memperpanjang masa tes cepat itu karena Surabaya masih menjadi daerah dengan kurva kasus positif Covid-19 cukup tinggi.
Syafei menegaskan BIN berkomitmen penuh membantu Pemerintah Kota Surabaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19. "Kami khususkan di Surabaya karena merupakan episentrum Covid-19 di Jawa Timur, secara nasional juga Surabaya termasuk sangat tinggi," ujar dia.
Pada hari ke-10, BIN menggelar tes cepat massal Covid-19 pada dua titik di Surabaya, yakni di depan Kantor SCTV di Jalan Pattimura dan di Kantor Kecamatan Kenjeran di Jalan HM Nur. BIN mengerahkan tenaga medis, analis laboratorium, dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta serta dibantu 20 anggota BIN Daerah Jawa Timur.
BIN juga membawa Mobil Laboratorium Covid-19, ambulans, dan peralatan pendukung lainnya di Kota Surabaya. Mobil Laboratorium milik BIN tersebut merupakan satu dari lima mobil laboratorium Keamanan Hayati Tingkat 2 (Biosafety Level 2/BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.
BIN menyiapkan 1.000 hingga 3.000 alat uji cepat beserta dua mobil lab untuk tes cairan tenggorokan per hari. Mobil Laboratorium BIN itu mampu mengambil 300 sampel per hari dan hasil tes cairan tenggorokan dapat diketahui selama 2,5 jam.