REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Danpuspenerbad), Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso, menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan helikopter MI-17 milik TNI AD di kawasan KIK, Kendal, Jawa Tengah.
Pudjo mengatakan, penyebab jatuhnya helikopter buatan Rusia tersebut, hingga saat ini masih dalam penyelidikan. “Masih dilakukan investigasi apa yang menyebabkan heli tersebut mengalami kecelakaan,” kata dia saat pemakaman almarhum Letnan Satu (lettu) Wisnu Tia Aruni, Sabtu (7/6). Jenazah dimakamkan dengan upacara militer di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kembangarum, di Jalan Candi Penataran I Semarang.
Sehingga, lanjut Pudjo, dia belum bisa memastikan penyebab kecelakaan yang terjadi saat melaksanakan misi latihan terbang, bagi pendidikan penerbang 1 atau persiapan untuk menjadi kapten pilot tersebut.
Termasuk berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam investigasi tersebut. Namun helikopter MI-17 yang mengalami musibah di kawasan KIK, Kendal tersebut sebelunya sudah dipastikan layak terbang.
“Saat ini, bangkai heli yang mengalami musibah ini telah dievakuasi dari lokasi kecelakaan ke Markas Skuadron 31/ Serbu Puspenerbad, di Lanumad Ahmad Yani Semarang,” tegas Danpuspenerbad.
Helikopter MI-17 milik TNI AD mengalami musibah dan jatuh di kawasan KIK, Kendal saat melaksanakan penerbangan bagi pendidikan penerbang 1, persiapan untuk menjadi kapten pilot, pada Sabtu sore.
Akibat musibah ini, empat prajurit TNI AD meninggal dunia dan empat prajurit TNI AD lainnya mengalami luka- luka. Sementara seorang prajurit atas nama Praka Andi K dilaporkan selamat dari kecelakaan penerbangan ini.// n bowo pribadi