REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz yakin bisa membebaskan tentara Israel yang ditangkap Hamas di Jalur Gaza. Hal itu disampaikan Gantz sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor, mengutip Al Watan Voice, Ahad (7/6).
"Kami akan melanjutkan pekerjaan kami untuk membebaskan mereka. Saya yakin kami akan segera membebaskan mereka," kata Gantz dalam pertemuannya dengan perwakilan para prajurit Israel.
Dalam kesempatan itu, dilaporkan bahwa Gantz diminta segera mengambil kesempatan untuk memberikan tekanan pada Gaza. Tekanan terhadap Gaza ini disebut bisa dilakukan melalui bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza akibat pandemi wabah virus Covid-19.
Gantz menyampaikan kepada para perwakilan tentara untuk melanjutkan upaya membebaskan tahanan di Gaza. Dia juga menyatakan bahwa persoalan tahanan Israel yang berada di Gaza ini merupakan hal yang penting untuk dikawal sehingga menjadi urusan prioritas.
Hamas pada April 2016 lalu mengumumkan telah menangkap empat tentara Israel dan menahan identitas mereka kecuali Oron Shaul, seorang tentara Israel yang hilang sejak perang 2014. Hamas melakukan itu lantaran ada tahanan Palestina yang juga ditahan Israel.
Hamas bersikeras bahwa Israel harus membebaskan tahanan Palestina yang ditahan kembali tidak lama setelah mereka dibebaskan selama pertukaran tahanan pada 2011.
Pada akhir konflik 2014, pemerintah Israel mengumumkan hilangnya dua tentara di Jalur Gaza, yaitu Oron Shaul dan Hadar Goldin. Pada Juni 2016, Kementerian Keamanan Israel mengubah klasifikasi mereka sebagai hilang dan tawanan.