REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Nasib kelanjutan kompetisi Liga Champions 2019/2020 di tengah pandemi virus corona belum jelas. Namun, laporan terbaru menyatakan jika ibu kota Portugal, Lisbon, akan menjadi kandidat terkuat sebagai tuan rumah penyelenggaraan babak perempat final.
Liga Champions termasuk salah satu kompetisi yang terhenti akibat maraknya corona di Benua Eropa pada Maret lalu. Ketika jadwal dihentikan, turnamen Kuping Besar tengah menjalani babak 16 besar yang belum sepenuhnya rampung.
Namun, Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dan Asosiasi Klub Eropa (ECA) terus melakukan pembahasan lebih jauh terkait bagaimana nasib kompetisi paling elite di Benua Biru tersebut. Laporan sebelumnya juga mengeklaim jika kedua otoritas tersebut akan menggelar pertandingan babak perempat final di satu negara saja, dengan meniadakan format tandang-kandang.
Format baru ini dikenal dengan nama Champions League Final Eight. Format ini tak hanya memungkinkan klub mengurangi jumlah pertandingan, tetapi juga meminimalkan perjalanan selama pandemi virus Covid-19.
Beberapa negara masuk menjadi kandidat tuan rumah penyelenggara babak delapan besar Liga Champions, yakni Franfurt Jerman, Moskow Rusia, Istanbul Turki, dan ibu kota Portugal Lisbon.
Sementara itu, surat kabar Jerman Bild dikutip Football Italia, Ahad (7/6) mengabarkan, Lisbon menjadi yang terdepan untuk mengadakan pertandingan tersebut. Sebab, Portugal merupakan salah satu negara Eropa yang paling sedikit terkena dampak virus corona.
Di sisi lain, Lisbon dipilih karena memiliki beberapa stadion modern yang cocok untuk menjadi tuan rumah turnamen, setelah menggelar Euro 2004. Sementara semua klub Portugal telah tersingkir dari Liga Champions, sehingga tidak ada keuntungan bermain di kandang.