REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- New school life sebagai bagian new normal usai pandemi menjadi perhatian penting guru dan orang tua menjamin keselamatan dan kesehatan bagi anak. Karenanya, pengembangan fasilitas sekolah dan SOP kegiatan belajar mengajar kini jadi keutamaan bagi tiap institusi pendidikan di Indonesia.
Dokter Spesialis Anak RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr. Nurcholid Umam Kurniawan mengatakan, pada dasarnya Indonesia belum dapat dikatakan layak menerapkan kebijakan new normal. Apalagi, di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang sedang memuncak sampai hari ini.
Ia menyampaikan, Indonesia belum memenuhi indikator-indikator new normal. Indonesia belum mencapai titik terendah jumlah kasus positif covid-19, rumah sakit belum memiliki fasilitas dan kemampuan cukup untuk menangani pasien Covid-19, dan masyarakat yang belum sepenuhnya sadar protokol kesehatan.
Namun, berbagai macam alasan yang mendukung ketidak layakan kebijakan new normal di Indonesia ini sebanding kondisi ekonomi Indonesia yang kian turun. Faktanya, kata Nurcholid, pemerintah tidak mampu menyantuni rakyatnya secara keseluruhan untuk pemberlakuan isolasi secara masif.
"Maka, mau tidak mau new normal tetap berjalan sesuai rancangan, guru dan orang tua harus bisa memahami benar makna new school life, pelaksanaan sistem pendidikan pasca pandemi Covid-19 harus mendukung kepada pencegahan penyebaran Covid-19," kata Nurcholid, Ahad (7/6).
Ia menilai, pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan dan memanfaatkan teknologi informasi dengan tetap memperhatikan tumbuh kembang anak, tujuan pendidikan dan pencapaian prestasi anak. Persiapan yang perlu diperhatikan dalam new school life seperti infrastruktur sekolah yang harus ditingkatkan.
Sekolah, terutama guru, sangat penting untuk memahami penularan Covid-19 terjadi. Sekolah harus memiliki fasilitas kesehatan setara dengan klinik sekolah yang mumpuni untuk atasi pencegahan Covid-19 di sekolah, dan adanya SOP jelas terkait proses anak berkegiatan mulai berangkat hingga pulang.
Selain itu, Nurcholid menekankan, orang tua berperan penting memastikan seluruh fasilitas sekolah itu memadai untuk menjamin keselamatan dan kesehatan anak. Sinergi orang tua dan guru perlu ditumbuhkan untuk saling bekerja sama dalam penerapan proses kegiatan belajar mengajar yang baru.
"Orang tua akan menjadi sangat detail kepada keunggulan sekolah dalam urusan fasilitas dan SOP kesehatan yang baik," ujar Nurcholid.
Wakil Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) PP Muhammadiyah, Arif Jamali Muis yang juga merupakan seorang guru matematika menambahkan, pandemi ini turut merusak hiperealitas pendidikan. Sehingga, jelas mengubah tatanan proses belajar mengajar dulu dengan yang hari ini akan diterapkan.
"Maka itu, rekayasa kurikulum bagi sekolah harus dirancang oleh guru untuk mendukung pendidikan pasca pandemi," kata Arif.