Senin 08 Jun 2020 09:30 WIB

Netanyahu Instruksikan Rumah Tersangka Palestina Dihancurkan

Israel menangkap seorang Palestina yang dituduh membunuh tentara.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Foto: AFP POOL
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Badan intelejen dalam negeri Israel, Shin Bet mengatakan operasi bersama dengan tentara dan polisi Israel menangkap seorang Palestina yang diduga membunuh tentara bulan lalu. Dia adalah Nizmi Abu Bakr (49 tahun).

"Dia melempar batu yang menewaskan prajurit selama operasi malam hari di desa Tepi Barat yang diduduki Yaabad pada Mei lalu," kata Shin Bet dalam pernyataan berbahasa Ibrani dikutip laman Al Arabiya, Senin (8/6).

Baca Juga

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberi selamat kepada mereka yang terlibat dalam penangkapan. "Saya telah memberikan instruksi untuk menghancurkan rumah pembunuh ini," katanya dalam sebuah pernyataan, Ahad waktu setempat.

Israel diketahui secara rutin menghancurkan rumah-rumah mereka yang dituduh melakukan serangan. Menurut Israel, tindakan semacam itu bertindak sebagai pencegahan, tetapi para kritikus mengatakan itu sama dengan hukuman kolektif.

Pernyataan itu menambahkan bahwa penyelidikan mengungkapkan tersangka melempar batu dari atap rumahnya pada malam kejadian di mana prajurit Israel terbunuh. Shin Bet mengatakan, pembunuhan pasukan khusus 21 tahun Amit Ben Yigal adalah kerugian operasional pertama tentara tahun ini.

Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan bahwa bentrokan telah meletus sebelum subuh pada 12 Mei ketika pasukan Israel menyerbu desa, dekat kota Jenin di Tepi Barat utara. Namun, tentara mengatakan pada saat itu bahwa mereka sedang dalam misi untuk menangkap para tersangka Palestina.

Sebuah pernyataan militer mengatakan bahwa tersangka ditangkap sebagai bagian dari upaya operasional skala besar di distrik Jenin segera setelah insiden itu. Shin Bet mengatakan bahwa Abu Bakar ditangkap dan diinterogasi dalam beberapa pekan terakhir serta akan didakwa di pengadilan militer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement