REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Banyak wisatawan yang datang untuk melihat air terjun dan pegunungan yang indah di hutan hujan Sri Lanka. Tapi tiba-tiba seluruh dunia di hantam pandemi virus corona dan banyak turis yang terjebak dan terlantar di negara itu.
Seperti negara-negara lain, Sri Lanka juga menutup perbatasannya dan semua penerbangan pun dibatalkan. Pemilik kafe di Ella yang terletak sekitar 200 kilometer dari ibu kota Kolombo turun tangan membantu para turis yang terdampar. Darshana Ratnayake menyediakan makanan gratis dan tempat penampungan.
"Kami benar-benar terpukul, ini sangat luar biasa, datang dari masyarakat Barat, yang tidak memberikan apa-apa pada kami dan kami harus membayar semuanya yang sepertinya baik-baik saja, tapi di sini, warga lokal memberi kami, yakni para turis, makanan gratis dan akomodasi, benar-benar rendah hati," kata Alex Degmetich, warga asal Amerika Serikat, Ahad (7/6).
Sejak 20 Maret pemerintah Sri Lanka menerapkan karantina nasional, menutup seluruh negeri kepulauan Samudra Hindia itu. Degmetich seorang direktur kapal pesiar wisata, salah satu dari 40 turis yang berasal dari 11 negara yang terdampar di Ella.