Senin 08 Jun 2020 10:37 WIB

Otonomi Bangsamoro Berikan Keuntungan untuk Muslim Mindanao

Kesepakatan damai dengan Filipina datangkan keuntungan untuk Muslim Mindanao.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Kesepakatan damai dengan Filipina datangkan keuntungan untuk Muslim Mindanao. Ilustrasi wilayah Mindanao Filipina.
Foto: Wikipedia
Kesepakatan damai dengan Filipina datangkan keuntungan untuk Muslim Mindanao. Ilustrasi wilayah Mindanao Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Wilayah Otonomi Bangsamoro bagi kalangan Muslim Mindanao memberikan banyak keuntungan signifikan dari kesepakatan damai kawasan mayoritas Muslim dengan pemerintah Filipina. 

Hal ini disampaikan Wakil Kepala Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH), Huseyin Oruc dilansir, dari Anadolu Agency, Senin (8/6). 

Baca Juga

Dia mengatakan dalam sebuah konferensi video bahwa pemerintah daerah telah menunjukkan keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendapatkan dukungan luar biasa dari masyarakat setempat.  

IHH telah membantu orang-orang di kawasan ini sejak 1997 dan menjadi salah satu anggota Tim Pemantau Pihak Ketiga Independen untuk menilai pelaksanaan prasyarat perjanjian damai yang ditandatangani antara pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF). 

Oruc dalam kesempatan itu menjelaskan perjuangan Muslim Moro untuk tanah merdeka selama beberapa dekade. Dia menambahkan, Front Pembebasan Islam Moro telah mengambil keputusan bijak untuk menerima otonomi.  

Wilayah Bangsamoro telah lama dirampas kebebasannya di bawah Spanyol, AS, Jepang, dan negara Filipina. Kini wilayah tersebut diberikan otonomi setelah referendum bersejarah diadakan pada 21 Januari dan 6 Februari tahun lalu di Mindanao selatan.  

"(Dengan perjanjian damai tersebut) Bangsamoro menjadi otonomi yang lebih kuat yang dapat melindungi dirinya dengan lebih baik," kata Oruc.  

Oruc melanjutkan, orang-orang di wilayah itu telah mendapatkan identitas mereka yang diakui oleh pemerintah pusat. Mereka akan berbagi sumber daya di wilayah tersebut dengan pemerintah pusat secara 50-50.  

"Mereka juga akan membangun keamanan mereka sendiri melalui pasukan polisi setempat. Mereka membangun sistem Hukum Islam di sana," katanya menjelaskan beberapa keuntungan.  

Pemerintah daerah otonom Bangsamoro di bawah Ketua Menteri Al-Hajj Murad Ebrahim, ungkap Oruc, sejauh ini telah melakukan pekerjaan luar biasa untuk memenuhi permintaan penduduk setempat. "Pemerintahannya lebih berhasil dalam memerangi pandemi virus corona daripada pemerintah pusat, menurut media setempat," kata Oruc.  Wilayah ini sejauh ini mengkonfirmasi sekitar 25 kasus Covid-19 dengan 11 kematian. Bangsamoro juga membuka pusat isolasi dengan 100 tempat tidur bulan lalu yang dibangun dalam 40 hari. 

Perdamaian dan ketenangan permanen adalah tujuan akhir pemerintah otonom. Kerukunan antaragama di antara umat Islam, Kristen, dan minoritas lain di kawasan ini telah menjadi contoh bagi bagian lain dunia.  

Selama konferensi video, yang diselenggarakan  Cihannuma Solidarity and Association Platform Association yang berbasis di Istanbul, Oruc mengatakan dua tahun ke depan akan menjadi periode penting bagi pemerintah daerah. 

Jika itu memberikan layanan terbaik yang diperlukan publik dan menjaga perdamaian, pemerintah Ebrahim akan memiliki kesempatan untuk memenangkan pemilihan 2022. Ini penting untuk masa depan perdamaian kawasan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement