REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan semua kebijakan untuk menahan laju penyebaran virus corona di Selandia Baru akan dicabut seperti penutupan perbatasan dan berbagai langkah lainnya.
Pada Senin (8/6), Ardern mengatakan acara-acara publik atau privat dapat digelar tanpa pembatasan. Sektor ritel dan rumah sakit dapat berjalan normal dan seluruh transportasi publik dapat kembali beroperasi seperti biasa.
Sebelumnya Selandia Baru mengumumkan tidak ada lagi virus corona di negara tersebut. Setelah beberapa pekan terakhir Negeri Kiwi tidak melaporkan kasus infeksi baru. Karena tidak menunjukkan gejala selama 48 jam pasien terakhir Covid-19 di negara itu dipulangkan.
"Ini benar-benar berita baik bagi orang yang bersangkutan dan juga sesuatu yang dapat dipelajari dari Selandia Baru," ujar Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield dalam sebuah pernyataan dikutip Aljazirah.
Terakhir kali Selandia Baru melaporkan kasus Covid-19 pada 22 Mei lalu. Sejak saat itu Ardern memberlakukan kebijakan pembatasan sosial yang ketat.
"Tidak memiliki kasus aktif untuk pertama kalinya sejak 28 Februari tentu merupakan tanda yang signifikan dalam perjalanan kami, tetapi seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kewaspadaan berkelanjutan terhadap Covid-19 akan terus menjadi sangat penting," ujar Bloomfield dikutip NZ Herald.