REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Kota Jakarta Selatan mengerahkan 367 personel di sejumlah titik untuk mengawasi pergerakan lalu lintas dan orang pada hari pertama masuk kantor pada masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Senin (8/6). Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Selatan Budi Setiawan mengatakan personel dikerahkan untuk mengawasi pos-pos check point, stasiun MRT, Halte Transjakarta, dan stasiun kereta.
""Anggota kita bagi dalam 2 shift kerja, shift 1 jam 06.00 sampai dengan 14.00 WIB, dan shift 2 jam 14.00 sampai dengan 22.00 WIB," kata Budi.
Petugas perhubungan dikerahkan untuk mengawasi pergerakan kendaraan yang masuk ke Jakarta, baik kendaraan umum maupun pribadi, untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan.
Sesuai dengan aturan Pemerintah DKI Jakarta bahwa perkantoran dibuka kembali pada fase I PSBB dengan pembatasan yakni melaksanakan protokol kesehatan.
"Anggota melakukan pengawasan sesuai Pergub 51 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB transisi," kata Budi.
Tugas anggota Sudin Perhubungan memastikan kapasitas penumpang angkutan memenuhi syarat 50 persen, dan kendaraan melakukan protokol kesehatan. Selanjutnya mengatur arus lalu lintas kendaraan di lokasi-lokasi perkantoran seperti di daerah Pasar Minggu, Lenteng Agung, Rawa Bambu, dan Kasablanka.
Menurut Budi, pengawasan di dekat stasiun MRT dan Halte Transjakarta masih terkendali belum terjadi lonjakan penumpang.
"Untuk tempat simpul-simpul halte masih terkendali, tidak ada penumpukan penumpang, hanya beberapa jalan sudah terjadi peningkatan seperti di Lenteng Agung karena ada pengerjaan flyover," kata Budi.
Untuk memastikan jumlah pergerakan kendaraan di hari pertama masuk kantor, Sudinhub Jaksel bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan perhitungan trafik kendaraan di sejumlah perbatasan wilayah Jakarta. "Hasil perhitungan nanti akan ada di Dinas Perhubungan DKI," kata Budi.