Senin 08 Jun 2020 14:00 WIB

Kronologi Rencana Pembunuhan Ali, Muawiyah, dan Amr bin Ash

Ali, Muawiyah, dan Amr bin Ash dibunuh oleh orang Khawarij.

Kronologi Rencana Pembunuhan Ali, Muawiyah, dan Amr bin Ash. Foto: Penusukan (ilustrasi)
Foto: pixabay
Kronologi Rencana Pembunuhan Ali, Muawiyah, dan Amr bin Ash. Foto: Penusukan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Berdasarkan catatan sejarah Islam bin Rasyid, pada suatu hari telah berkumpul tiga orang Khawarij (Pembangkang). Mereka adalah Abdurrahman bin Muljam, Burak bin Abdullah, dan Ibnu Bakr At-Tamimi.

Menurut ketiga orang itu, bahwa pada saat itu telah terjadi kekacauan di kalangan umat Islam. Dan, yang menjadi pangkal kekacauan itu adalah Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, dan Amr bin Ash.

Baca Juga

Kemudian, ketiga orang Khawarij itu mengenang korban-korban kawan mereka sesama muslim yang mati ketika berperang antara kubur Ali dengan Muawiyah. Menurut mereka, tak ada gunanya hidup padahal orang-orang yang mati itu adalah orang-orang yang taat beribadah dan taat kepada Allah.

Karenanya, ketiga orang Khawarij ini ingin mengobarkan diri mereka untuk kebaikan umat. Dan, mereka berencana memerangi Ali, Muawiyah, dan Amru sehingga keadaan umat bisa kembali tenang, menurut mereka.

Kata Ibnu Muljam: "Saya membunuh Ali!"

Kata Burak: "Saya membunuh Muawiyah!"

Kata Ibnu Bakr: "Saya membunuh Amr!"

Mereka pun bersepakat atas nama Allah, tidak ada yang akan mangkir dan mundur sebelum maksud membunuh ketiga orang sahabat Nabi Muhammad itu terbunuh. Mereka ambil pedang masing-masing dan diberi racun. Mereka bersepakat untuk melaksanakan aksinya pada malam 17 Ramadhan.

Tujuan Ibnu Muljam berhasil. Dia berhasil menusuk Ali ketika akan pergi sholat Subuh di Masjid Kufah.

Burak tak berhasil karena dia menunggu Muawiyah akan pergi sholat di masjid Syam. Tetapi, dia hanya menusuk bagian pinggang Muawiyah, bukan perutnya. Burak pun ditangkap dan kemudian dibunuh.

Sementara, Ibnu Bakr telah menunggu di bilik mihram berselimut kain supaya bisa ditikamnya Amr yang sedang sholat. Tetapi, rupanya Subuh itu Amr tidak keluar ke masjid karena dia sakit perut.

Dan, dia mewakilkan imam kepada orang lain yang bernama Kharijah.  Ketika Kharijah yang sholat, ditikamlah dia oleh Ibnu Bakr sehingga membuatnya tewas. Dan, Amr bin Ash yang ditujunya terlepas.

Sehingga, dengan meninggalnya Ali, maka Muawiyah telah kehilangan lawan utamanya dalam politik. Sehingga, semakin memantapkan dirinya menjadi khalifah.

Sumber: Sejarah Umat Islam / Prof Hamka  (Buya Hamka)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement