Senin 08 Jun 2020 14:04 WIB

Hingga Pukul 10.00, KRL Angkut 150 Ribu Penumpang

Volume pengguna KRL pagi tadi mendekati volume pengguna KRL sehari kala PSBB.

Suasana di Stasiun Bekasi, Senin (8/6).
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Suasana di Stasiun Bekasi, Senin (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat volume pengguna KRL mencapai 140 ribu hingga Senin (8/6) pagi ini pukul 10.00 WIB. Bahkan, pengguna yang telah melakukan tap masuk di gerbang elektronik sejumlah 150 ribu orang.

Wapresdir Komunikasi Perusahaan KCI Anne Purba mengatakan jika dibandingkan selama masa PSBB hingga pukul 10.00 WIB, KCI melayani rata-rata sekitar 80 ribu pengguna setiap hari. Dengan demikian, volume pengguna KRL hingga pagi hari ini sudah mendekati volume pengguna KRL dalam satu hari pada masa PSBB.

Baca Juga

“Peningkatan ini terkait dengan banyaknya masyarakat yang telah kembali beraktivitas sehubungan sejumlah wilayah memasuki masa PSBB transisi,” kata Anne dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan frekuensi dan jadwal KRL hari ini telah dikembalikan ke kondisi normal, terutama untuk pagi hari. Sejak Senin ini, PT KCI telah mengoperasikan 935 perjalanan KRL per hari, bertambah 161 perjalanan dibandingkan frekuensi pada masa PSBB.

Sementara untuk jumlah pengguna yang diizinkan di dalam tiap gerbong/kereta, KCI mengikuti aturan dari Kementrerian Perhubungan (Kemenhub) yang mengizinkan untuk melayani 35-40 persen dari kapasitas per kereta. Angka itu berbeda dari Pemprov DKI yang mengizinkan 50 persen untuk kapasitas transportasi publik.

“Jika selama PSBB dapat melayani 60 pengguna per kereta, saat ini kami dapat melayani 74 penumpang per kereta. Agar batasan ini dapat diterapkan, upaya yang kami lakukan adalah pembatasan masuk stasiun dan KRL sehingga pengguna di stasiun-stasiun berikutnya juga dapat terlayani,” katanya.

Untuk jarak antara kereta di lintas yang padat seperti Lintas Bogor juga telah dimaksimalkan hingga lima menit. Menurut dia, dengan banyaknya masyarakat yang kembali beraktivitas dan kapasitas yang dibatasi untuk jaga jarak di dalam KRL, maka akan ada antrean, terutama pada jam-jam sibuk.

“Dari pantauan di sejumlah stasiun, cukup banyak pula pengguna yang baru kembali menggunakan KRL setelah beberapa bulan beraktivitas dari rumah sehingga belum terbiasa dengan protokol kesehatan yang ada,” ujarnya.

photo
Ketua pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat meninjau penerapan protokol kesehatan di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (8/6). - (dok. Humas BNPB)

KCI telah mempersiapkan beberapa tahapan operasional dan layanan hingga nanti keadaan dinyatakan dapat normal kembali normal sepenuhnya. Misalnya, peningkatan kapasitas angkut KRL yang diizinkan dengan memperketat kelengkapan kesehatan yang harus dipenuhi pengguna saat naik KRL.

Kelengkapan itu antara lain pelindung wajah atau faceshield dan baju lengan panjang. Tahapan yang dirancang ini merupakan antisipasi volume penumpang yang terus meningkat setiap harinya.

Mulai hari ini KCI juga sudah menerapkan aturan pembatasan jam terkait penumpang lansia dan penumpang dengan barang dagangan, serta untuk balita sementara dilarang naik KRL. Larangan berbicara selama berada di dalam KRL juga telah diterapkan.

Selain menjaga jarak, pengguna juga harus mengikuti protokol kesehatan lainnya yaitu menggunakan masker, dan mengikuti pengukuran suhu tubuh. Pengguna juga disarankan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum maupun sesudah naik KRL.

Untuk itu, KCI telah menyiapkan wastafel tambahan di 80 stasiun agar penumpang dapat lebih mudah menerpkan kebiasaan cuci tangan ini. PT KCI telah mensosialisasikan berbagai aturan tambahan, protokol, dan kemungkinan kondisi masa kenormalan baru ini secara terus menerus sejak Februari dan dimaksimalkan terus selama masa PSBB.

“Dengan kedisiplinan bersama, PT KCI yakin para pengguna KRL dapat beradaptasi dengan kondisi kenormalan baru ini dan beraktivitas kembali secara produktif dan aman,” kata Anne.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement