REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pasien positif Covid-19 berusia satu tahun asal Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, dinyatakan sembuh pada Senin (8/6). Bayi tersebut dinyatakan sembuh setelah hasil uji swab menunjukkan hasil negatif dua kali berturut-turut.
Sebelumnya, bayi tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 pada 17 Mei 2020 tertular dari keluarganya. Bayi tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Solo, menyatakan, pemkot bersyukur dengan sembuhnya pasien anak di bawah lima tahun (balita) tersebut.
Menurutnya, RSUD Bung Karno bisa menyelesaikan tugas dengan baik. "Karena anak satu tahun sangat rentan sekali, kami memperingatkan warga seluruhnya yang rentan terpapar virus Corona anak-anak 18 tahun ke bawah sangat rentan," kata Wali Kota kepada wartawan, Senin (8/6).
Selain anak-anak 18 tahun ke bawah, ibu hamil serta bayi di dalam kandungan juga dinilai sebagai kelompok yang rentan terpapar Covid-19. Karenanya, Pemkot melarang anak-anak di bawah 18 tahun dan ibu hamil bepergian di tempat keramaian, seperti pasar tradisional, mal, dan tempat wisata. "Mohon dengan sangat diperhatikan betul jangan meremehkan," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan bayi yang sembuh tersebut termasuk orang tanpa gejala (OTG). Bayi tersebut juga tidak memiliki gejala yang mengarah ke Covid-19 selama dirawat di RSUD Bung Karno.
"Waktu di rumah sakit saja lari-lari ke sana kemari. Kerabatnya yang sakit duluan malah belum sembuh, termasuk teman mainnya balita dua tahun itu. Selama sakit yang menjaga nenek-neneknya," terang Siti.
Sementara itu, orang tua bayi yang sembuh, Supriyanto, juga menyatakan, anaknya tidak memiliki gejala Covid-19. Anaknya diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 saat mengikuti rapid test hasilnya reaktif kemudian diuji swab PCR (polymerase chain reaction) di rumah sakit hasilnya positif.
"Pengalaman, ikut sama neneknya, sini yang pertama terpapar pakdenya terus menular ke anak saya. Tiga minggu dirawat, yang menjaga bergantian," tutur Supriyanto.