REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Pemerintah Meksiko tetap memberlakukan status siaga tertinggi untuk Covid-19 saat new normal di negara itu memasuki pekan kedua. Demikian kata Kementerian Kesehatan, Ahad (7/6).
Meksiko secara bertahap mulai mengurangi aturan pembatasan guna menjalani hidup dengan normal baru tujuh hari setelah korban jiwa dan pasien positif Covid-19 mencapai angka tertinggi. Pemerintah mulai Senin (8/6) membuka secara bertahap perekonomian dan kehidupan masyarakat. Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menyebut langkahnya itu merupakan usaha menuju new normal atau normal baru.
Namun, tidak banyak perubahan dilakukan mengingat otoritas di 31 negara bagian dan wilayah ibu kota di Mexico City masih memberlakukan status siaga tertinggi guna mengendalikan Covid-19, penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2).
Meksiko menggunakan empat level status siaga dengan kode warna merah sebagai tingkatan paling tinggi. Kemudian diikuti dengan warna oranye, kuning, dan hijau. Level siaga itu nantinya menentukan sejauh mana pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat akan dilakukan.
Informasi terbaru Kementerian Kesehatan pada Ahad menunjukkan seluruh negara bagian di Meksiko dan Kota Mexico City masih dalam level siaga tertinggi. "Saat ini seluruh wilayah di negara masih menempati kode merah. Tidak ada alasan bagi perusahaan untuk melanjutkan kembali kegiatan yang tidak penting atau sarana umum kembali dibuka," kata Wakil Menteri Kesehatan, Hugo Lopez-Gatell.
Kementerian Kesehatan pada Ahad mengumumkan pasien baru bertambah 3.484 dan korban jiwa 188. Dengan demikian total kasus positif Covid-19 di Meksiko mencapai 117.103 jiwa dan 13.699 di antaranya meninggal dunia.
Banyak pasien telah meninggal sebelumnya, tetapi saat itu mereka dinyatakan meninggal bukan karena Covid-19. Pemerintah bulan lalu menyetujui beberapa industri yang diyakini penting seperti otomotif, tambang, dan konstruksi kembali beroperasi dengan menerapkan aturan kesehatan dan kebersihan.
Banyak perusahaan pada sektor tersebut kembali melanjutkan kegiatannya. Sementara pelaku usaha bidang jasa masih harus menjalankan bisnis lewat dunia maya.