REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (8/6). Pada penutupan pasar sesi kedua, indeks saham naik sebesar 2,48 persen atau 122 poin ke posisi 5.070,56.
Penguatan IHSG ini sejalan dengan pergerakan pasar saham global. Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan data lapangan pekerjaan periode Mei di Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen positif bagi pasar saham.
"Data yang tidak terduga naik ini meningkatkan harapan ekonomi pulih dari pandemi Covid-19," kata Nico, Senin (8/6).
Angka pengangguran di AS mengalami penurunan dari sebelumnya 14,7 persen menjadi 13,3 persen. Data tersebut direspon positif oleh pelaku pasar. Kondisi ini tampaknya meningkatkan kepercayaan terhadap pemulihan ekonomi di AS.
Dari dalam negeri, menguatnya bursa global dan regional turut menopang laju IHSG di awal perdagangan hari ini. Di sisi lain, kembalinya aktifitas perkantoran di wilayah Jakarta disaat fase Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi hari ini diapresiasi oleh pelaku pasar meskipun tetap harus menjaga protokol kesehatan.
"Kembali aktivitas tersebut memberikan harapan kembalinya roda perekonomian dan meningkatkan kepercayaan pemulihan ekonomi dalam negeri," tutur Nico.
Sementara itu, aksi beli investor asing diyakini karena tingkat kepercayaan investor semakin baik terhadap ekonomi di Indonesia. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aliran modal asing masuk ke Indonesia mulai naik pada pekan pertama Juni 2020 mencapai Rp 7,01 triliun.
Selain itu, BI juga mengungkapan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2020 kembali meningkat. BI merilis cadangan devisa bulan Mei 2020 sebesar 130,5 miliar dolar AS. Posisi tersebut, 2,6 miliar dolar AS jika dibandibgkan dengan cadangan devisa di April 2020 yang sebesar 127,9 miliar dolar AS.