Senin 08 Jun 2020 17:37 WIB

DPR Minta Adanya Investigasi Jatuhnya Helikopter TNI AD

Wakil Ketua Komisi I minta adanya investigasi atas jatuhnya helikopter TNI di Kendal.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Petugas gabungan menutup bangkai helikopter yang jatuh menggunakan terpal di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Belum diketahui penyebab jatuhnya helikopter jenis MI-17 bernomor registrasi HA 5141 milik TNI-AD yang mengakibatkan empat awak tewas dan lima awak lainnya dilarikan ke rumah sakit.
Foto: Antara/Aji Styawan
Petugas gabungan menutup bangkai helikopter yang jatuh menggunakan terpal di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020). Belum diketahui penyebab jatuhnya helikopter jenis MI-17 bernomor registrasi HA 5141 milik TNI-AD yang mengakibatkan empat awak tewas dan lima awak lainnya dilarikan ke rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meminta adanya investigasi menyeluruh terhadap kecelakaan yang dialami  Helikopter MI 17 HA 5141 milik Penerbang TNI AD (Penerbangad) di Kendal, Jawa Tengah. Sebab, kecelakaan helikopter jenis ini merupakan yang kedua kalinya setelah tahun lalu jatuh di Papua.

"Ini jelas harus dilakukan investigasi menyeluruh dan serius, karena TNI Kita banyak pakai helikopter jenis ini," ujar Kharis lewat keterangan resminya, Senin (8/6).

Baca Juga

Ia mengatakan, helikopter buatan Rusia ini adalah sarana angkut milik TNI AD yang paling banyak dipakai. Baik dalam misi latihan atau pengiriman logistik dan pasukan. Selain itu, MI-17 tidak hanya digunakan dalam operasi militer, tapi ia kerap turun dalam operasi SAR. Serta, menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia.

"Saya mohon kepada Panglima TNI, mengingat rentan dan pentingnya alutsista TNI agar menambahkan biaya pemeliharaan dan perawatan alutsista. Jangan sampai ada yang kurang sedikitpun dan semoga tidak ada kecelakaan lagi ke depan," ujarnya.

Tak lupa, ia menyampaikan duka mendalam atas kecelakaan yang dialami helikopter MI 17 HA 5141. Khususnya pada empat personel TNI AD gugur dan lima lainnya yang masih menjalani perawatan.

"Helikopter tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira dan itu merupakan tugas negara, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan dan keikhlasan," ujar Kharis.

Diketahui, helikopter MI-17 nomor registrasi HA-5141 milik TNI Angkatan Darat (AD) disebut sedang melaksanakan misi latihan terbang saat jatuh di Kendal, Jawa Tengah, pada Sabtu (6/6). Kecelakaan yang menyebabkan empat perwira TNI AD meninggal itu kini sedang diinvestigasi.

"Masih dilakukan investigasi apa yang menyebabkan heli tersebut mengalami kecelakaan," kata Komandan Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso saat memimpin pemakaman Lettu Wisnu Tia Aruni di Semarang, Ahad (7/6).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement