Senin 08 Jun 2020 17:40 WIB

Chili Revisi Jumlah Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

Hasil revisi menunjukkan, jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia naik drastis.

Pemerintah Chili pada Ahad (7/6) merevisi jumlah korban jiwa akibat Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: AP
Pemerintah Chili pada Ahad (7/6) merevisi jumlah korban jiwa akibat Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Pemerintah Chili pada Ahad (7/6) merevisi jumlah korban jiwa akibat Covid-19. Berdasarkan hasil revisi, jumlah pasien meninggal dunia naik drastis menjadi 2.290 jiwa. Beberapa pasien yang meninggal sebelumnya tidak masuk dalam data korban jiwa yang dirilis pemerintah.

Menteri Kesehatan, Jaime Maalich, mengatakan, 653 kasus kematian terkait dengan COVID-19 harus masuk dalam daftar korban jiwa, sehingga totalnya saat ini mencapai 2.290 orang. Angka itu mencakup 96 kasus kematian baru yang diumumkan pada 7 Juni.

Baca Juga

Chili merupakan salah satu negara dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di Amerika Latin. Kawasan itu jadi salah satu pusat pandemi COVID-19 saat banyak negara di dunia mulai membuka diri. Brazil, Peru, dan Meksiko juga beberapa negara di Amerika Latin yang terdampak parah oleh pandemi Covid-19, penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2).

Maalich mengatakan, data korban meninggal dunia yang diberikan oleh Kantor Pencatatan Sipil telah diperiksa kembali bersama dengan informasi dari laboratorium yang mengadakan tes COVID-19 dengan metode PCR (polymerase chain reaction). Dua data itu telah digabungkan dalam satu daftar yang sama.

"Ini penyesuaian yang harus kami buat dan laporkan, karena ini wujud komitmen kami melaporkan informasi yang sah, khususnya saat kami telah berusaha keras mencari data lain yang tidak termuat dalam daftar sebelumnya," kata dia, melansir reuters, Senin (8/6).

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa lembaga think tank, media, dan ilmuwan, mengkritik cara pemerintah menghitung korban jiwa akibat COVID-19. Mereka berpendapat jumlah pasien meninggal dunia yang sebenarnya kemungkinan lebih tinggi daripada informasi resmi pemerintah.

Maalich menambahkan informasi mengenai penyebab meninggal dunia yang "secara langsung atau tidak langsung terkait dengan COVID-19" akan diikutsertakan dalam sertifikat kematian. Chili mencatat per Minggu 134.150 orang positif terserang COVID-19, demikian data Kementerian Kesehatan. Kasus pertama di negara itu ditemukan pada awal Maret.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement