REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia menegaskan tak ada kenaikan tarif listrik seperti yang dikeluhkan warga beberapa waktu terakhir.
Menurutnya, lonjakan tarif listrik yang tinggi disebabkan oleh konsumsi yang jauh lebih banyak karena masyarakat beraktifitas di rumah.
"Masa pandemi yang mendorong diberlakukannya kebijakan PSBB menjadikan kegiatan kita lebih intens di rumah dan mengakibatkan penggunaan listrik yang juga turut mengalami peningkatan," ujar Angkie dalam siaran resminya, Senin (8/6).
Secara teknis, lanjutnya, PLN juga telah menjelaskan faktor yang menyebabkan tarif listrik menjadi tinggi selama PSBB. Yakni karena ada sistem angsuran carry over selama tiga bulan untuk menjaga lonjakan tagihan akibat pemakaian yang lebih banyak dibanding sebelum PSBB.