Senin 08 Jun 2020 21:58 WIB

Polisi Tangkap Pelaku Perampokan di Angkot

Mereka masuk ke angkiot kemudian mengancam korban dan sopir dengan pisau cutter.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus
Foto: Republika/Flori Sidebang
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menangkap satu dari tiga pelaku pembajakan dan perampokan penumpang angkot jurusan Cikarang-Bekasi. Pelaku yang telah ditangkap itu berinisial AT.

"Pelaku ada tiga orang, pertama AT yang sudah kami tangkap, dan dua lagi masih DPO, yakni A dan Y," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/6).

Baca Juga

Yusri mengungkapkan, para pelaku melakukan aksinya dengan cara masuk ke angkot yang hanya berisi satu penumpang untuk mengamen. Kemudian, mereka mengancam korban dan sopir dengan menggunakan senjata tajam.

"Modus operandi mereka dengan cara masuk ke angkutan umum jenis Elf, kemudian mengancam korban dan sopir dengan pisau cutter. Mereka memantau melihat (penumpang) yang sedang sendiri (di angkot)," papar Yusri.

Saat itu, sambung dia, korban berinisial H yang baru saja pulang bekerja dan hanya sendirian berada di dalam angkot tersebut dengan pasrah menyerahkan seluruh harta bendanya. Sopir angkot itu pun tidak bisa berbuat apa-apa lantaran ditodong oleh satu pelaku lainnya untuk tidak menghentikan laju kendaraannya.

"Mereka melucuti harta benda korban, mulai dari laptop, handphone, dompet, hingga sepatu," ungkap Yusri.

Setelah mengambil seluruh barang-barang berharga korban, para pelaku meminta sopir angkot untuk mengantar mereka ke tempat yang sepi. Para pelaku itu pun segera melarikan diri. Sementara itu, korban melaporkan insiden tersebut kepada polisi.

Pihak kepolisian, jelas Yusri, kemudian melakukan penyelidikan dan mengejar keberadaan para pelaku. Satu pelaku berinisial AT diringkus di kontrakannya di wilayah Cikarang, Jawa Barat pada 30 Mei 2020. Kini, polisi masih memburu dua pelaku lainnya yang buron dan mendalami kasus itu. "Akan kami kembangkan, apakah pelaku spesialis pidana seperti ini," tutur dia.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Dengan ancaman hukuman paling lama sembilan tahun penjara.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement