Senin 08 Jun 2020 22:58 WIB

Pemkot Jakpus Utamakan Rapid Test di Pasar

Rapid test diutamakan di pasar karena menjadi tempat berkumpulnya banyak orang.

Pemkot Jakarta Pusat mengutamakan pelaksanaan tes cepat (rapid test) COVID-19 lebih banyak dilakukan di pasar, khususnya pasar pangan yang selama ini tetap buka meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan (Foto: ilustrasi pasar tradisional)
Foto: ANTARA/RENO ESNIR
Pemkot Jakarta Pusat mengutamakan pelaksanaan tes cepat (rapid test) COVID-19 lebih banyak dilakukan di pasar, khususnya pasar pangan yang selama ini tetap buka meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan (Foto: ilustrasi pasar tradisional)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus), Bayu Meghantara, mengutamakan pelaksanaan tes cepat (rapid test) COVID-19 lebih banyak dilakukan di pasar, khususnya pasar pangan yang selama ini tetap buka meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan. Pasalnya, pasar menjadi tempat publik dengan berkumpulnya banyak orang.

"COVID-19 ini terjadi karena perkumpulan (massa) kan sebenarnya. Tempat-tempat yang kumpul banyak itu kan perlu menjadi perhatian kita, termasuk pasar-pasar. Pasar kan menjadi tempatnya berkumpul juga, makanya kita beri perhatian di sana," kata Bayu ditemui di Stasiun Sudirman, Jakarta, Senin (8/6).

Baca Juga

Saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan cepat di pasar-pasar yang dekat dengan zona Wilayah Pengendalian Khusus (WPK) untuk mengetahui ada atau tidaknya kasus COVID-19 di fasilitas umum dekat zona merah itu. Nantinya ia berharap tes cepat secara massal bisa lebih digencarkan lagi di pasar-pasar meski bukan berada di zona merah.

"Kita lihat perkembangannya yang ada, stok alat kita di Sudin Kesehatan Jakarta Pusat. Kalau bisa lebih banyak, lebih baik. Karena kita juga harus mengejar 'tracing' (penelusuran)," ujar Bayu.

Bayu mengatakan, pihaknya telah memanggil kepala-kepala pasar yang ada di wilayah kota Jakarta Pusat untuk berkoordinasi terkait rencana tes cepat di pasar-pasar. Jika ditemukan hasil pedagang pasar yang positif COVID-19, maka nantinya Pemkot Jakarta Pusat akan meminta pengelola untuk menutup pasar selama satu hari agar dapat disterilkan menggunakan disinfektan oleh Gugus Tugas COVID-19 Pemkot Jakarta Pusat.

"Tadi jam dua, kami kumpulkan seluruh kepala pasar yang ada di Jakpus ini, mereka sebagai kepala gugus tugas harus punya peduli juga, terkait perkembangan pedagang yang ada di wilayahnya masing-masing," ujar Bayu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement