Selasa 09 Jun 2020 05:21 WIB

Sandiaga tak Percaya Teori Konspirasi Mardigu Soal Corona

Sandi menyebut, yang disampaikan rekannya tak lebih sebagai pandangan out of the box.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Sandiaga Salahuddin Uno bersama Madrigu Wowiek Prasantyo.
Foto: SSU
Sandiaga Salahuddin Uno bersama Madrigu Wowiek Prasantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang menyerang dunia, termasuk Indonesia dianggap sebagai konspirasi global oleh pebisnis Mardigu Wowiek Prasantyo. Dalam salah satu video yang viral, Mardigu bahkan berani menyebut, virus corona bukan berasal dari Wuhan, China. Virus berjenis biological walfare tersebut merupakan bentuk perang biologi yang diluncurkan Amerika Serikat (AS) terhadap China.

Pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno mengaku, tidak setuju dengan teori konspirasi yang dilontarkan Mardigu tentang penyebaran Covid-19. Sandiaga yang kenal dekat dengan Mardigu, menyebut, apa yang disampaikan rekannya tersebut tidak lebih sebagai pandangan out of the box.

Menurut Sandiaga, Mardigu mempunyai fan base di dalam maupun luar negeri, yang menyukai soal teori konspirasi tentang lahirnya virus corona. Hanya saja, ia kurang sependapat dengan analisis itu, lantaran Covid-19 faktanya menyerang semua negara tanpa terkecuali.

"Saya sudah kehilangan kerabat dekat, saudara saya atlet Lukman Niode, dia kan dadanya kuat, atlet renang nasional, representatif di Olimpiade, tumbang juga tuh dengan Covid-19," kata Sandiaga saaat menggelar halal bi halal bersama jurnalis lewat Google Meeting pada Senin (8/6).

Selain itu, Sandiaga juga kehilangan salah satu teman baik akibat terkena Covid-19, yaitu wali kota Tanjungpinang, Syahrul pada 28 April 2020. Padahal, beberapa waktu sebelum meninggal, Syahrul masih menyempatkan diri menemui Sandiaga di kantor Recapital, Jakarta Selatan. "Ini saudara saya tumbang. Saya pribadi tak percaya ini konspirasi, menurut saya beberapa indikasi terutama mengenai Covid-19 untuk pembenaran semuanya," kata Sandiaga.

Calon wakil presiden (cawapres) tersebut mengatakan, ia mendapat informasi, datangnya pandemi Covid-19 malah ada yang menyalahgunan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Padahal, perusahaan tersebut kondisinya sudah buruk dan perlu diperbaiki secara internal.

Namun, gara-gara virus corona menerjang Indonesia, akhirnya tidak sedikit perusahaan yang melakukan PHK karyawannya dengan berlindung faktornya dipicu pandemi. "Ada mereka yang berlindung di balik Covid-19 itu. Jadi pandangan saya itu tidak ada konspirasi soal Covid-19," ucap Sandiaga.

Sebelumnya, Mardigu menyebut, virus corona terdiri tiga versi. Tipe A di AS, tipe B di Wuhan, China, dan tipe C di Eropa. Mardigu juga mencurigai, virus corona pertama berasal dari AS. Tidak ketinggalan, ia menduga, hanya ada tiga laboratorium di tiga negara yang berpotensi menciptakan virus corona, yaitu di AS, China, dan Israel.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement