REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Hari ini, 9 Juni, tepat sembilan tahun Liverpool mendatangkan Jordan Henderson. Gelandang yang tiba dari Sunderland itu dibeli dengan harga 16 juta pounds dan menjadi bagian skuat asuhan Kenny Dalglish pada 2011. Henderson salah satu dari sembilan pembelian musim panas kala itu, bersama Stewart Downing, Charlie Adam, Jose Enrique, Sebastian Coates, Joao Teixeira, Danny Ward, Doni, dan Craig Belammy. Hanya ia yang bertahan hingga sekarang.
Sudah menjadi bagian dalam skuat Inggris U-21, Henderson diprediksi punya masa depan cerah. Kepindahannya dianggap sebagai pembelian brilian Liverpool.
Tumbuh di Sunderland dan mawakili mereka di lapangan, Hendeson mengaku berat meninggalkan klub masa kecilnya. Ia merupakan pendukung Sunderland dan akan tetap seperti itu seuur hidupnya. Hanya, tawaran Liverpool sayang dilewatkan.
"Saya sangat bahagia, sangat menikmati waktu berada di sini dan tak sabar bisa segera bermain," kata Henderson, saat bergabung dengan Liverpool kala itu, dikutip dari Liverpoolecho, Selasa (9/6).
Direktur sepak bola the Reds, Damien Comolli, tak bisa menyembunyikan kebahagiannya setelah Henderson merampungkan kontraknya di Anfield. Saat itu ia mengatakan, dengan kualitas yang dimilikinya, Henderson akan jadi aset berharga buat Liverpool. Talenta Henderseon membuat Liverpool berusaha sekuat tenaga untuk memboyong Henderson dengan menjadikannya salah satu target utama.
"Dia punya semua kemampuan teknik yang kami butuhkan. Dia sangat baik saat memegang bola, dia kreatif, dia punya umpan yang bagus, di secara fisik sangat bagus. Itu semua yang kami inginkan dari gelandang," kata Comolli.
Pada usianya yang baru 20 tahu, Henderson sadar akan bersaing dengan legenda the Reds, Steven Gerard, yang kala itu berada di puncak karier. Namun, dengan kerja keras dan terus memperbaiki diri, ia kini bisa jadi suksesor Gerard dan jadi pilihan utama di starting XI. Henderson sudah pasti belajar banyak dari Gerard, dan menyandang ban kapten sejak sang legenda pensiun pada 2015.
Empat tahun tanpa gelar, musim lalu jadi pelampiasan puasa gelar Henderson, dengan menjuarai Liga Champions, Puala Super Eropa dan Piala Dunia antar Klub. Gelar Liga Primer Inggris musim ini hampir dipastikan menuju Merseyside. The Reds hanya butuh maksimal enam poin dari sisa sembilan pertandingan untuk mengunci gelar yang ditunggu selama 30 tahun tersebut. Keputusan Henderson menuju Liverpool , kerja keras dan kesabarannya kini terbayar.