REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) William Barr membenarkan Secret Service merekomendasikan Presiden Donald Trump untuk masuk ke bungker saat unjuk rasa George Floyd pada akhir Mei lalu. Pernyataan Barr ini bertentangan dengan pengakuan Trump yang mengatakan ia mengunjungi bungker unjuk melakukan "inspeksi".
Pada stasiun televisi Fox News, Barr mengatakan peristiwa polisi mendorong pengunjuk rasa 1 Juni lalu adalah upaya untuk memperluas parameter sekitar Gedung Puth dan Alun-alun Lafayette. Menurut Barr, pemerintah merespons demonstrasi yang penuh kekerasan selama tiga hari di seberang Gedung Putih. Unjuk rasa menyebabkan banyak perusakan dan petugas polisi yang terluka.
"Peristiwa berjalan dengan sangat buruk sehingga Secret Service merekomendasikan presiden turun ke bungker. Kami tidak bisa memiliki itu di negara kami dan kami membuat keputusan. Kami harus mendorong parameter satu blok dan itu yang kami lakukan (pada 1 Juni)," kata Barr seperti dilansir dari CNN International, Selasa (9/6).
Pada pekan lalu Trump berusaha mencari penjelasan tentang keberadaannya di bungker saat demonstran bentrok dengan polisi di depan Gedung Putih pada 29 Mei lalu. Kepada Fox News ia mengaku sedang melakukan "inspeksi" di bungker tersebut.
"Saya turun ke bawah pada siang hari dan saya hanya sebentar sekali di sana dan lebih banyak melakukan inspeksi. Tidak ada masalah pada siang harinya," kata Trump kepada pembawa acara Fox News Brian Kilmeade.
Trump mengatakan, dia diberi tahu untuk turun ke bungker sejenak dengan alasan untuk melihat-lihat. "Saya lihat, waktu itu siang hari, tidak ada masalah, tidak pernah ada masalah," katanya.
Kepada Kilmeade, Trump juga mengatakan bahwa "satu atau dua kali" ia pernah ke bungker sebelumnya. Ia merasa ruangan itu terlalu sempit daripada melindungi dirinya dari bahaya.
Namun, beberapa sumber memberi tahu CNN bahwa saat itu Trump berlari ke bungker dan berada di sana selama hampir satu jam setelah unjuk rasa 29 Mei berlangsung cukup menegangkan. Sumber penegak hukum mengatakan bahwa Ibu Negara Melania Trump dan putranya Barron juga dibawa ke bungker.