Selasa 09 Jun 2020 15:32 WIB

Saudi dan GCC Siap Damai dengan Qatar, Asal ....

Hubungan Qatar dan negara kuartet GCC memburuk sejak 2017 lalu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pintu perbatasan Qatar-Arab Saudi di Salwa.
Foto: saudigazette
Pintu perbatasan Qatar-Arab Saudi di Salwa.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Arab Saudi dan negara-negara lain di Dewan Kerja sama Teluk (GCC) terbuka untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Qatar. Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdullah al-Mouallimi mengatakan, pemulihan hubungan diplomatik tersebut dapat terwujud jika Doha sepakat untuk memenuhi permintaan negara-negara Kuartet Arab.

"Jika Qatar memenuhi permintan mereka, maka dengan tangan terbuka Kuartet Arab akan merangkut Qatar kembali ke tempat mereka bersama Dewan Kerja sama Teluk (GCC)," ujar al-Mouallimi seperti dilansir Alarabiya.

Baca Juga

Pada 2017, negara Kuartet Arab yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka menuding Doha membangun hubungan dengan rezim Iran, mendukung organisasi garis keras termasuk Ikhwanul Muslimin, dan mencampur urusan dalam negeri negara-negara GCC lainnya.

Meskipun telah diboikot, Doha menolak untuk menghentikan kegiatannya dan hubungan diplomatik tersebut masih belum pulih. Al-Mouallimi mengatakan, perselisihan tersebut bisa berlanjut selama bertahun-tahun jika Doha tidak melakukan perubahan.

"Arab Saudi dan negara lainnya sering menyatakan pendapat bahwa selalu ada ruang untuk Qatar jika mereka mengimplementasi permintaan kami," ujar al-Mouallimi.

Kegagalan Qatar untuk menindaklanjuti permintaan Kuartet Arab didasarkan  ikatan kuat Doha dengan aliasi eksternal, ketimbang negara-negara di dalam GCC. Qatar telah berusaha membangun hubungan dengan Iran dan Turki, meskipun kedua negara itu menghadapi kritik atas intervensi kebijakan luar negeri mereka di seluruh kawasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement