REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) al-Manshur Darunnajah Cabang 3 Banten, Busthomi Ibrohim mengatakan, sedang menyiapkan beberapa hal untuk menyambut kedatangan kembali para santri di tengah pendemi Covid-19.
Lingkungan pesantren nanti akan disesuaikan dengan protokol kesehatan, di kelas para santri akan menerapkan social distancing, di masjid juga sudah diberikan tanda agar tidak saling berdekatan, kemudian ruangan tidur juga akan dibatasi. Ponpes juga menyediakan beberapa titik wastafel.
"Dari keputusan sebagaimana tujuh kementrian, kami sambut dengan sangat senang. Insyaallah akan kita laksanakan di pondok kami," kata Busthomi, Selasa (9/6).
Berdasarkan survei yang dilakukan Ponpes Darunnajah, lebih dari 50 persen para wali murid menginginkan anaknya untuk kembali ke pesantren. Hal ini karena para santri lebih aman di pasantren, dan tidak terkena kontaminasi sosial. Nantinya para santri juga tidak boleh dikunjungi selama masih masa pandemi.
Kegiatan belajar akan dimulai pada 13 Juni secara daring. Kemudian belajar secara langsung di Ponpes akan dimulai pada awal Juli. Santri yang hendak ke pesantren dibagi menjadi beberapa bagian, di mulai dari kelas yang tertinggi.
Para santri yang ingin masuk kembali ke ponpes juga diminta mengisolasi diri selama dua pekan di rumahnya. Di samping itu, harus ada dua kepastian dari santri sebelum mereka masuk ke ponpes, di antaranya keterangan kesehatan dan perjanjian antara ponpes dengan wali murid.
Perjanjian tersebut yakni wali murid sudah ikhlas anaknya kembali ke ponpes. Sehingga nantinya tidak akan jadi masalah ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan selama di ponpes.
Bagi santri yang berada di luar Banten, ketika kembali ke Ponpes santri tersebut tidak akan langsung berkumpul dengan temannya. Mereka akan dipisahkan dari teman lainnya di wisma yang masih berada di lingkungan pesantren.
"Kami sudah infokan ke bupati, Kecamatan, Polsek, siapa tau ditanya, anak-anak sudah masuk," kata dia.