Selasa 09 Jun 2020 17:18 WIB

Fatayat NU Dukung Majelis Taklim Masih Lewat Daring

Fatayat NU memilih agar manusia melakukan perlawanan terhadap virus corona.

Rep: Rossi Handayani / Red: Muhammad Subarkah
Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini.
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU), Anggia Erma Rini mengungkapkan, sebaiknya majelis taklim masih dilakukan secara daring. Hal ini karena kasus covid-19 sampai saat ini masih terus mengalami peningkatan.

"Saya mendukung lewat daring. Majelis taklim lewat daring, karena masih dalam kondisi kasus yang masih tinggi. Puncaknya belum kena, kita mau sampai puncak, kasusnya terus naik," kata Anggia, Selasa (9/6).

Anggia mengatakan, majelis taklim boleh kembali beraktivitas, namun dengan beberapa persyaratan. Di antaranya fasilitas kesehatan yang memadai, dan kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Sebenarnya tidak apa-apa, tapi dibarengi dengan faskes, Rumah sakit ada untuk menampung pasien. Tapi kita agak ragu, seberapa besar bisa menampung," kata dia.

Ia mengungkapkan, konsep new normal yakni setiap orang menjalankan kegiatan masing-masing, dibarengi dengan adanya panduan praktis agar orang menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi. Namun Anggia lebih memilih agar manusia melakukan perlawanan terhadap virus corona.

"Saya setuju ada perlawanan, bukan berdamai. Kalau berdamai itu tidak ada perlawanan. Setuju dengan adanya perlawanan, kita tidak mau kalah, karena kita masih terancam, dapat menjadi korban," ucap Anggia.

Sebelumnya Kementerian Agama memperbolehkan pengajian atau majelis taklim kembali berkegiatan secara langsung. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Agus Salim mengatakan pengajian secara langsung diperbolehkan dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement