Selasa 09 Jun 2020 17:42 WIB

Warga Selandia Baru Rayakan Bebas Covid-19 dengan Pesta

Warga Selandia Baru belanja dan berpesta rayakan bebas dari Covid-19

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memeluk seorang siswa. Warga Selandia Baru belanja dan berpesta rayakan bebas dari Covid-19. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memeluk seorang siswa. Warga Selandia Baru belanja dan berpesta rayakan bebas dari Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Warga Selandia Baru merayakan kebebasan dari pandemi Covid-19 dengan berbelanja dan berpesta pada Selasa (9/6). Selandia Baru menjadi salah satu negara pertama di dunia yang menyatakan telah bebas dari virus corona dan kembali menjalani kehidupan secara normal setelah tiga bulan dikarantina.

Sebagian besar kehidupan warga Selandia Baru telah kembali normal. Tidak ada lagi pembatasan sosial dan sejumlah pusat keramaian seperti mal, kafe, stadion, serta klub malam dapat beroperasi secara normal.

Baca Juga

"Hari ini saya berjalan-jalan di kota dan melihat lebih banyak orang keluar rumah daripada yang saya lihat beberapa bulan terakhir. Mereka berbelanja dan makan, sangat menyenangkan untuk dilihat," ujar seorang warga Wellington, Steve Price.

Seorang pemilik kedai Mojo Coffee, Katy Ellis, telah menghapuskan semua pembatasan sosial dalam bisnisnya. Dia mengaku bahagia karena lebih banyak pelanggan yang datang ke kedai kopinya.

"Kita kedatangan banyak orang di kafe, ini benar-benar terasa normal kembali," kata Ellis.

Perkantoran di Selandia Baru kembali dibuka. Sebagian besar gedung perkantoran masih menyediakan pembersih tangan di pintu masuk, meski tidak lagi wajib untuk menggunakannya. Bus umum dan kereta api telah dipenuhi oleh penumpang.

Selandia Baru akan menjadi salah satu negara pertama yang memungkinkan warganya untuk menonton pertandingan olahraga profesional di stadion tanpa batasan penonton. Ribuan orang diperkirakan akan membanjiri stadion pada akhir pekan untuk menyaksikan pembukaan kompetisi rugby.

Selandia Baru berhasil mengalahkan pandemi virus corona karena memberlakukan pembatasan ketat selama kurang lebih tiga bulan. Pemerintah Selandia Baru menutup sebagian besar bisnis dan meminta semua warganya untuk tinggal di rumah, kecuali ada kebutuhan yang mendesak.

Direktur Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, mengatakan setelah hidup terkungkung selama kurang lebih tiga bulan, kini saatnya warga Selandia Baru menikmati kebebasan dan kehidupan normal. Namun dia juga tetap memperingatkan agar warga Selandia Baru menjaga kesehatan karena pandemi virus corona di belahan dunia lain masih terus berlangsung.

"Silakan keluar dan menikmati semua yang ditawarkan negara ini. Tapi masih ada pandemi di luar sana dan kita perlu memastikan bahwa kita melakukan segalanya untuk menjaga upaya yang telah kita buat," ujar Bloomfield.

Pada Senin (8/6) Selandia Baru mengumumkan tidak ada kasus baru virus corona yang terjadi di negara itu. Pasien terakhir yang mengalami infeksi virus corona telah dinyatakan sembuh dan dibolehkan meninggalkan fasilitas isolasi. Pasien tersebut adalah seorang perempuan asal Auckland yang berusia 50 tahun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement