Selasa 09 Jun 2020 19:01 WIB

DPR Kritik Pemerintah Soal Impor Daging Kerbau India

India secara umum masih belum bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
 Bulog mendatangkan hingga 100 ton daging kerbau beku asal India, untuk menambah stok 43 ton daging yang ada.
Foto: FB Anggoro/Antara
Bulog mendatangkan hingga 100 ton daging kerbau beku asal India, untuk menambah stok 43 ton daging yang ada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan importasi daging kerbau yang tetap digulirkan pemerintah, menuai kritik. Pasalnya, impor daging kerbau dari India setidaknya mengabaikan dua hal yang bisa merugikan masyarakat dari aspek kesehatan dan usaha peternak.

"Saya menyayangkan pemerintah yang memberikan izin impor daging kerbau dari India," kata Ketua Komisi IV DPR, Sudin dalam Webinar Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor, Selasa (9/6).

Seperti diketahui negara India secara umum masih belum bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal itu harus menjadi perhatian bagi pemerintah demi karena berkaitan dengan aspek kesehatan.

Lebih lanjut, Sudin mengatakan, impor daging kerbau juga masuk ke Indonesia pasca lebaran. Hal itu mengakitbatkan tekanakn kepada peternak sapi kecil di dalam negeri. "Dengan ada masuknya daging itu, otomatis harga sapi menjadi lebih rendah, inilah yang akan terjadi," kata Sudin.