Selasa 09 Jun 2020 18:51 WIB

Temukan Ladang Emas, Warga Popalia Berebut Mendulang

Aktivitas pendulang emas secara tradisional itu sudah berlangsung sebulan.

Temukan Ladang Emas, Warga Popalia Berebut Mendulang. Penambangan emas secara tradisional. ilustrasi
Foto: Antara
Temukan Ladang Emas, Warga Popalia Berebut Mendulang. Penambangan emas secara tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Warga di Desa Popalia, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, dihebohkan dengan penemuan emas berbentuk serbuk, di Sungai Landaka, perbatasan Desa Pewisoa Jaya. Penemuan serbuk emas tersebut membuat warga sekitar maupun warga dari kecamatan lain yang ada di Kabupaten Kolaka mulai berdatangan untuk mendulang emas.

Keterangan yang dihimpun dari warga setempat, Selasa (9/6), aktivitas pendulang emas secara tradisional itu sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Dengan menggunakan peralatan seadanya, warga sekitar mencoba keberuntungan untuk mendapatkan logal mulia tersebut.

Baca Juga

"Alhamdulillah, dalam sehari, bisa kami dapatkan emas dalam bentuk serbuk tiga kaca hingga lima kaca. tergatung dari kerja keras dan keberuntungan," kata Adnan (25 tahun), warga setempat.

Bahkan ada warga lain yang hanya dengan peralatan wajan, sekopang dan karpet untuk alat penggali dan pelapis bisa mendapatkan emas serbuk tiga hingga tujuh gram dalam sehari. "Ada juga yang menggunakan mesin, namun tidak sedikit yang datang hanya bermodalkan peralatan seadanya, demi untuk mendapatkan logam yang bernilai mahal tersebut," kata Adnan.

Kepala Desa Popalia, Yusran saat dihubungi melalui telepon dari Tanggetada Kolaka membenarkan warganya telah menemukan kawasan yang menyerupai hutan kebun, dan terdapat emas pada satu bulan yang lalu. "Memang benar adanya penemuan emas yang didulang warganya sejak hampir satu bulan yang lalu, dan saat ini kawasan itu sudah mendapat penjagaan dari aparat setempat terdiri dari Polisi Pamongpraja maupun dari unsur TNI/Polri," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement