Rabu 10 Jun 2020 00:41 WIB

Pemerintah Malaysia Bahas Kapan Sekolah Dibuka

Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Malaysia membahas kapan sekolah buka

Rep: Rizky Surya/ Red: Christiyaningsih
Seorang anak dengan menggunakan masker menunggu tes Covid-19 di Kampung Baru di Kuala Lumpur, Malaysia. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Malaysia membahas kapan sekolah buka. Ilustrasi.
Foto: AP/Vincent Thian
Seorang anak dengan menggunakan masker menunggu tes Covid-19 di Kampung Baru di Kuala Lumpur, Malaysia. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Malaysia membahas kapan sekolah buka. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Kementerian Kesehatan (MOH) dan Kementerian Pendidikan (MOE) Malaysia belum memutuskan kapan sekolah kembali dibuka. Kedua lembaga itu masih akan menggelar rapat esok hari diperkirakan guna memutuskan tanggal pastinya.

Malaysia sudah menarik masa pembatasan sosial atau disebut Movement Control Order (MCO) di sana. Malaysia tengah memasuki masa pemulihan setelah MCO dengan dibukanya sebagian ruang publik.

Baca Juga

Dirjen Kesehatan MOH Malaysia Datuk Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan masih perlu rapat lagi dengan MOE untuk menentukan tanggal pembukaan sekolah. Dengan demikian ia belum punya tanggal pasti pembukaan sekolah untuk sementara ini.

"Jika kami ambil keputusan pada rapat esok, maka kami beri waktu dua pekan bagi orang tua untuk menyiapkan anaknya sekolah lagi," kata Noor Hisham dilansir dari Bernama pada Selasa, (9/6).

Rencananya, MOE akan mulai membuka lagi sekolah untuk siswa tingkat lima dan enam atau murid setingkat SMA jika di Indonesia. Kemudian barulah siswa di semua tingkatan bisa kembali sekolah.

"Rencana kami seperti itu, tapi kami akan membahasnya secara lebih detail dengan MOE besok," ujar Noor Hisham.

Di sisi lain, Noor Hisham berencana memperpanjang jam pelayanan klinik kesehatan dengan dua shift. Tujuannya mencegah penumpukan pasien dan memastikan dilakukannya social distancing.

"Kami akan mengambil langkah lain dalam social distancing, misalnya sistem janjian karena kami perlu mengurangi penumpukan di ruang tunggu," ucap Noor Hisham.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement