Selasa 09 Jun 2020 20:09 WIB

Hamas Minta Jokowi Lawan Aneksasi Israel

Ismail Haniyyeh mendoakan Indonesia sukses menangani pandemi Covid-19.

Rep: Nur Hasan Murtiaji/ Red: Fitriyan Zamzami
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Foto: Reuters/Ahmed Zakot
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam surat tertanggal Jumat (5/6) pekan lalu itu, ia meminta Jokowi mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencegah aneksasi Tepi Barat oleh Israel.

"Hamas meminta kesediaan Anda untuk melakukan intervensi guna menangkal kebijakan kriminal aneksasi yang rasis oleh pihak Israel di Tepi Barat dan Lembah Yordan," tulis Haniyeh dalam surat yang diperoleh Republika dari pihak Hamas tersebut. Haniyeh mengatakan, Indonesia sebagai bagian dari umat Islam sedunia punya tanggung jawab untuk bersatu menolak kebijakan tersebut.

Indonesia juga diminta berperan sebagai bagian dari "ummah" untuk melindungi tempat-tempat suci umat Islam yang akan terdampak aneksasi tersebut. Jika tidak, lokasi-lokasi yang disucikan umat Islam di Yerusalem, Tepi Barat, dan Masjid al-Aqsha terancam tergerus penguasaan Israel. 

Ia mendorong Presiden Jokowi meningkatkan komunikasi dan menggerakkan negara-negara di regional dan organisasi internasional untuk menyatukan pandangan melawan aneksasi. Komunitas internasional juga perlu diyakinkan bahwa tindakan Israel mencaplok Tepi Barat adalah upaya kriminal yang melanggar hukum-hukum internasional.