Selasa 09 Jun 2020 20:16 WIB

Ketua DPRD Surabaya: Tes Massal Jadi Langkah Tepat

Tes cepat digelar BIN di 16 titik di Kota Surabaya selama 12 hari terakhir ini.

Warga antre untuk mengikuti tes diagnostik cepat (Rapid Test) COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/6/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) terus melakukan tes diagnostik cepat (Rapid Test) dan tes usap (Swab Test) COVID-19  terhadap warga Kota Surabaya sejak Jumat (29/5/2020) untuk memutus rantai penularan COVID-19
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga antre untuk mengikuti tes diagnostik cepat (Rapid Test) COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/6/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) terus melakukan tes diagnostik cepat (Rapid Test) dan tes usap (Swab Test) COVID-19 terhadap warga Kota Surabaya sejak Jumat (29/5/2020) untuk memutus rantai penularan COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menilai langkah Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan uji cepat (rapid test) dan uji usap (swab) secara massal sebagai upaya mempercepat penanganan penyebaran Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Jatim itu.

"Gotong royong antara BIN dan Pemkot Surabaya menggelar tes massal gratis adalah langkah efektif dalam memitigasi penyebaran Covid-19. Ini langkah tepat," kata Adi Sutarwijono saat meninjau pelaksanaan tes massal di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Selasa (9/6).

Uji cepat dan uji usap massal secara gratis tersebut telah digelar BIN di 16 titik di Kota Surabaya selama 12 hari terakhir ini. BIN mengerahkan dua unit mobil laboratorium PCR dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan serupa bakal digelar BIN hingga 15 Juni mendatang. Hingga saat ini hampir 15 ribu warga Surabaya telah mengikuti tes massal Covid-19. "Kunci penanganan Covid-19 adalah tes masif, tracing dengan cepat, dan treatment (pengobatan) yang tepat. Kolaborasi BIN dan Pemkot Surabaya tentu dalam rangka menjalankan langkah-langkah tersebut," ujar Adi.

Menurut dia, dengan adanya tes massal secara masif itu, Pemkot Surabaya bisa mendeteksi secara lebih dini warga yang terpapar Covid-19. "Jika ada yang positif, tentu dilakukan langkah lanjutan sesuai dengan protokol kesehatan, yaitu tracing (melacak) kontak erat dan segera diisolasi dengan treatment yang tepat untuk memulihkan pasien," kata Adi.

Selain itu, Adi mengapresiasi pelaksanaan tes massal Covid-19 secara baik dan mematuhi protokol kesehatan. Antrean warga yang ikut tes massal berlangsung tertib, menjaga jarak dan tidak ada kerumunan. Fasilitas cuci tangan hingga pemeriksaan suhu tubuh tersedia representatif.

"Hari ini saya melihat sendiri di Lakarsantri ini, situasinya baik, tidak berkerumun. Pengaturan alur kedatangan sampai kepulangan warga seusai ikut tes cukup baik," kata Adi yang juga ikut rapid test di lakarsantri.

Tes massal Covid-19 pada hari Selasa digelar di dua titik, yakni di belakang Kantor Kecamatan Laskarsantri dan Taman Makam Ngagel Rejo. Hingga pukul 12.00 WIB, pelaksanaan tes massal di Kantor Kecamatan Lakarsantri diikuti 598 orang dengan hasil warga yang reaktif sebanyak 26 orang (4,3 persen) dan nonreaktif 572 orang (95,7 persen). Warga yang dinyatakan reaktif langsung mengikuti swab.

Sementara itu, tes massal di Taman Makam Ngagel Rejo diikuti 450 orang dengan hasil warga yang dinyatakan reaktif sebanyak 70 orang (15,6 persen) dan nonreaktif 380 orang (84,4 persen). Sebanyak 73 orang dilakukan swab test.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement