REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemprov Jawa Timur telah mendapatkan dukungan dan bantuan ventilator untuk penanganan covid-19 dari berbagai pihak mulai dari dunia usaha, yayasan, masyarakat, TNI, BIN, Kemenkes, Satgas Pusat Covid-19 hingga Polri.
Merespons bantuan ventilator yang diberikan Polri kepada jejaring RS Bhayangkara di Jawa Timur, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak menyampaikan terima kasih dan bersyukur atas kerja keras yang luar biasa dari tim Polri, Polda, Polres, Polsek hingga bhabimkamtibnas yang telah mengawal penanganan covid-19. Bahkan, sampai penanganan kampung tangguh, PSBB hingga sekarang menyiapkan transisi new normal.
"Bukan saja itu, kini mereka juga telah mendukung upaya kuratif dengan menyediakan ventilator yang merupakan bagian penting upaya penyembuhan dan penyelamatan nyawa bagi pasien kritis," ujar Emil Dardak dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (9/6).
Menurut Emil, kolaborasi seluruh pihak menjadi kunci Pemprov jatim untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana pendukung termasuk salah satunya ketersediaan ventilator. "Jadi tidak hanya upaya promotif preventif saja yang kami lakukan, upaya penyembuhan menjadi fokus utama kita bersama" ujar Emil.
Terkait New Normal, Emil menekankan, pentingnya proses transisi, serta turut memperhatikan aspek epidemologis yang diantaranya melibatkan angka R0 (r-naught) dan RT (rate of transmission).
Seperti diketahui Pemprov Jatim juga baru saja menerima bantuan ventilator dari Kemenkes RI. Selain itu, berbagai instansi termasuk diantara BNPB, BIN, BUMN, TNI, hingga Polri terus memperhatikan kebutuhan Pemprov Jatim dalam rangka mendukung upaya penanganan pasien covid-19 sesuai prinsip 3T yaitu tracing, testing dan treating atau telusur, pengujian dan penatalaksanaan.
"Bahwa di situasi seperti ini semangat gotong royong ini telah terbangun, kita wajib optimis dalam menghadapi pandemi ini ditambah dengan semakin dewasanya masyarakat dalam memahami protokol kesehatan, ini adalah modal awal untuk menyambut transisi menuju new normal" ujar Emil.