Selasa 09 Jun 2020 22:14 WIB

Milenial Jadi Agen Sosialisasi dan Edukasi New Normal

Milenial dilibatkan dalam sosialiasi yang merupakan gerakan bersama secara virtual

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi sedang melakukan Live Instagram mendorong agar milenial aktiv menanggulangi wabah Covid-19
Foto: Humas Pemkot Sukabumi
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi sedang melakukan Live Instagram mendorong agar milenial aktiv menanggulangi wabah Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kalangan millenial di Kota Sukabumi didorong agar aktif dalam penanganan Covid-19. Sebab mereka menjadi bagian penting dalam proses sosialisasi dan edukasi kepada warga terutama dalam penerapan protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menjadi pembicara dalam acara Millenial Talk bangkitkan semangat generasi muda Indonesia yang digelar melalui media sosial Instagram, Selasa (9/6) sore. Millenial Talk tersebut digagas oleh Millenial Talk Institute dengan mengambil tema peran millenial dan mitigasi penanganan Covid-19 di era new normal.

Acara yang disiarkan langsung atau live Instagram di milenialtalk.official dan akun Istagram Achmad Fahmi ini dimulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dan bertindak sebagai moderator Hasan Basri Founder/Director Executive MTI Indonesia. "Pemkot telah membuat roadmap millenial aktif dalam pencegahan Covid-19 khususnya memasuki new normal,"ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Misalnya melalui lembaga Sukabumi Creative Hub (SCH) yang menggulirkan program pemberdayaan ekonomi kreatif yang dinamakan Bersama atau Berupaya Untuk Sesama yang didalamnya digerakkan kalangan milenial. Dalam penanganan Covid-19 ini dengan merangkul komunitas yang ada baik ekonomi kreatif, seniman, budayawan, otomotif, dan lain sebagainya.

Harapannya kalangan milenial jadi agen sosialisasi new normal. Misalnya dengan menggaet selegram media sosial yang rata-rata anak muda dan pengikutnya banyak. Intinya sosialisasi ini merupakan gerakan bersama yang dilakukan dengan virtual.

Di mana kalangan millenial dilibatkan dalam sosialisasi, perencanaan dan proses edukasi yang mutlak dilakukan dengan menggandeng elemen tersebut.

Besarnya perhatian pada kalangan milenial ini kata wali kota didasarkan pada kurangnya perhatian pada era pemerintahan sebelumnya. "Saya dorong pembangunan melibatkan pemuda dan membangunbeberapa sarana prasarana untuk anak muda," kata Fahmi.

Sehingga kini banyak program prioritas yang melibatkan pemuda. Contohnya Musrenbang pemuda beberapa waktu lalu yang melibatkan anak muda dalam menyalurkan aspirasinya dalam pembangunan di daerah.

"Mari sama-sama saya mengajak generasi milenial. Ini saatnya berkontribusi dan bersiap siaga mengeluarkan kemampuan karena masa depan saat ini yang akan diraih berbeda dengan tahun lalu,'' kata Fahmi.

Bukan saatnya lagi saling mencaci dan saling memaki tetapi saling kontribusi dan jalin kekuatan menghadapi pandemi Covid-19. Fahmi meyakini new normal akan dijalankan dengan sebaik-baiknya dengan keterlibatan semua pihak termusuk kalangan milenial.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement