REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Ibadah sholat lima waktu akan kembali dilaksanakan di beberapa masjid di seluruh Kuwait. Sebelumnya mereka selama tiga bulan dilarang berkerumun untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Mulai Rabu (10/6), masjid-masjid di daerah perumahan dan berpenduduk tidak padat dapat melakukan sholat berjamaah. Hal ini disampaikan Menteri Awqaf dan Urusan Islam, Fahad Al Afasi, sebagaimana dilaporkan kantor berita Kuwait KUNA.
"Pembukaan kembali masjid untuk menerima jamaah yang memenuhi panggilan sholat (azan)," kata Afasi, sebagaimana dilaporkan surat kabar Kuwait Al Rai.
Sholat dan khutbah Jumat hanya akan diselenggarakan di Masjidil Haram di Kuwait City dengan dihadiri para staf. Dilansir di Al Monitor, Rabu (10/6), sholat Jumat akan disiarkan di televisi yang dikelola pemerintah.
Kementerian Kesehatan mengumumkan 662 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi pada Senin lalu. Sehingga jumlah totalnya menjadi 32.510 kasus dan jumlah kematian 269. Pada kasus baru itu, kebanyakan pekerja asing dari India, Mesir, dan Bangladesh.
Ketika negara kecil Teluk itu bergulat dengan perlambatan ekonomi dan jatuhnya harga minyak. Perdana menteri negara itu mengusulkan mengurangi persentase penduduk asing dari 70 persen menjadi 30 persen pada pekan lalu. Orang asing diperkirakan berjumlah 3,4 juta dari 4,8 juta penduduk Kuwait.
Pekan ini, Kementerian Kesehatan mengatakan ada pengiriman pertama obat anti-virus Jepang Avigan. Obat ini dilaporkan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam percobaan.