REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kathy Sullivan, perempuan Amerika pertama yang berjalan di ruang angkasa pada tahun 1984, kini menjadi perempuan pertama yang menginjakkan kakinya di titik terendah bumi di Challenger Deep. Mantan astronaut perempuan dari Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA tersebut melakukan perjalanan bersejarah ini dengan pergi ke dasar Samudra Pasifik Barat.
Ia mencapai kedalaman hampir 36 ribu kaki (sekitar 6,8 mil) di kapal selam. Bersama dengan Victor Nescovo, seorang penjelajah laut dalam serta pengusaha, keduanya melakukan perjalanan bersejarah ini.
Keduanya menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam di lokasi tujuan, yang terletak di Palung Mariana, sekitar 200 mil barat daya Guam. Mereka mengambil foto dari kapal selam dan kembali dengan pendakian ke permukaan selama empat jam.
Challenger Deep atau Kedalaman Chalengger adalah tempat gelap kehitaman pada suhu beku dan tekanan air dalam. Tempat ini pertama kali dicapai oleh ahli kelautan Swiss Jacques Piccard dan Letnan Angkatan Laut AS Don Walsh pada 1960. Kemudian, pada 2012 sutradara film terkenal Titanic, James Cameron, mengunjungi situs di atas Deepsea Challenger.
"Sebagai seorang ahli kelautan dan astronaut hibrida, ini adalah hari yang luar biasa, sekali dalam seumur hidup, melihat pemandangan bulan Challenger Deep dan kemudian membandingkan catatan dengan rekan-rekan saya di ISS tentang kendaraan luar angkasa, luar angkasa, luar angkasa, yang dapat digunakan kembali," ujar Sullivan dalam sebuah pernyataan, dilansir Zmscience, Rabu (10/6).
Penyelaman kapal selam merupakan bagian dari ekspedisi Ring of Fire yang diselenggarakan oleh Caladan Oceanic, sebuah perusahaan eksplorasi laut dalam yang didirikan oleh Vescovo. Perusahaan itu menyelenggarakan ekspedisi Five Deeps, yang mengeksplorasi lima titik terdalam di bumi. Ekspedisi baru ini berharap dapat menyediakan video 4K pertama Challenger Deep.
Pada 1978 Sullivan bergabung dengan NASA sebagai bagian dari kelompok pertama astronaut AS yang menyertakan perempuan. Pada 11 Oktober 1984, ia menjadi wanita Amerika pertama yang berjalan di luar angkasa.
"Itu benar-benar hebat," ujar Sullivan setelah melakukan perjalanan ke teluk kargo Challenger, sekitar 140 mil di atas bumi.
Kemudian, Sullivan menjadi bagian dari National Oceanic and Atmospheric Administration. Ia mengaku selalu tertarik dengan berbagai hal tentang lautan dan samudra. Sebelum menjadi astronaut, ia berpartisipasi dalam salah satu upaya pertama untuk menggunakan submersible untuk mempelajari proses vulkanis yang membuat kerak samudra.
Tim Shank, seorang ahli biologi di Lembaga Kelautan Woods Hole, mengatakan kepada the New York Times bahwa Sullivan adalah "pemimpin yang sempurna" dalam studi tentang lautan dunia. Ia sangat senang mendengar bahwa perjalanan bersejarah ke titik terendah bumi dapat dilakukan olehnya.
"Kapan pun kita bisa mencapai tempat-tempat ekstrem di bumi untuk mempelajarinya. Itu adalah peristiwa besar," kata Shank.