Rabu 10 Jun 2020 14:00 WIB

Ketua IPI Harap Pemerintah Bantu Pesantren Saat New Normal

Pemerintah tengah menyiapkan draf penerapan new normal di pesantren.

Rep: Andrian/ Red: Muhammad Hafil
Pemerintah tengah menyiapkan draf penerapan new normal di pesantren.. Foto: Santri wanita pondok pesantren (Ilustrasi)
Foto: Republika/Darmawan
Pemerintah tengah menyiapkan draf penerapan new normal di pesantren.. Foto: Santri wanita pondok pesantren (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) KH Zaini Ahmad mengatakan, pihaknya masih menantikan keputusan pemerintah serta rincian draf pedoman penerapan new normal di pesantren. Kiai Zaini mengakui, dalam kondisi saat ini, menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 juga sangat penting dilaksanakan di lingkungan pesantren.

Kendati demikian, menurutnya pesantren perlu didukung pemerintah dalam hal pengadaan fasilitas untuk menerapkan new normal di pesantren. Semisal pengadaan masker, antiseptik cuci tangan, dan fasilitas kesehatan untuk memastikan santri aman dari terinfeksi virus.

Baca Juga

"Pemerintah harus memperhatikan pondok pesantren karena pondok pesantren punya andil besar dalam pembangunan karakter anak bangsa. Kalau pemerintah belum bisa membantu pondok pesantren mestinya jangan diterapkannya new normal dulu," kata Kiai Zaini kepada Republika.co.id pada Rabu (10/6).

Meski begitu, Kiai Zaini berharap, aktivitas belajar mengajar di pesantren sudah bisa berjalan kembali. Sebab menurutnya penerapan proses belajar dari rumah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak terlalu efektif.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) sedang mengupayakan memberi bantuan operasional pesantren. "Kami sedang mengupayakan memberi afirmasi kepada pesantren dalam bentuk bantuan oprasional pesantren dan bantuan pembelajaran daring. Kami juga komunikasi dengan kemensos dan kemendes untuk membantu para ustadz di pesantren lewat BLT (bantuan langsung tunai) kemensos dan dari kemendes," kata Plt Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin, kepada Republika.co.id, Selasa (9/6). 

 

Kemenag saat ini sedang merampungkan pembahasan draf tentang penerapan new normal di lingkungan pesantren. Kamaruddin mengatakan saat ini draf tersebut sedang dalam tahap penyelesaian.

Namun demikian, ia mengungkapkan santri yang masih berada di rumah diharapkan tidak pulang dulu ke pesantren. Sementara itu, pesantren didorong dapat melaksanakan pembelajaran via daring.

Menurut Kamaruddin, santri yang masih bertahan di pesantren diharapkan mengikuti pembelajaran pesantren dengan memperhatikan protokol kesehatan. "(Draf) sedang finalisasi, intinya kami berharap pesantren yang telah memulangkan santrinya agar tetap tidak pulang ke pondok dan mengupayakan pembelajaran secara online. Yang santrinya masih di pondok dan tidak pulang agar dilaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan protokol kesehatan, membentuk gugus tugas covid dan berkoordinasi dengan gugus tugas/pemda setempat," kata Kamaruddin .

Kamaruddin menjelaskan, pihaknya terus menjalin koordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk memastikan setiap pondok pesantren aman dan terbebas dari Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement