Rabu 10 Jun 2020 13:39 WIB

Hingga Mei 2020, Realisasi Produksi Batu Bara 53,55 Juta Ton

Realisasi ekspor batu bara hingga Mei 2020 mencapai 175,15 juta ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Batu bara ilustrasi). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batu bara tahun 2020 hingga bulan Mei mencapai 228 juta ton.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Batu bara ilustrasi). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batu bara tahun 2020 hingga bulan Mei mencapai 228 juta ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batu bara tahun 2020 hingga bulan Mei mencapai 228 juta ton. Sementara realisasi penggunaan batu bara untuk kepentingan domestik (Domestic Market Obligation/DMO) mencapai 53,55 juta ton.

Realisasi produksi batu bara, menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, masih sesuai dengan target, serta diproyeksikan akan mampu memenuhi target produksi nasional tahun 2020 sebesar 550 juta ton.

Baca Juga

"Realisasi produksi batu bara sampai 31 Mei kemarin masih sesuai dengan target produksi batu bara nasional tahun 2020, di mana mencapai 42 persen dari rencana yang ditetapkan. Proyeksi produksi batu bara sampai Desember 2020 juga diperkirakan dapat mencapai target 550 juta ton," kata Agung, Rabu (10/6).

Sementara realisasi ekspor batu bara hingga Mei 2020 mencapai 175,15 juta ton, setara dengan 7,77 miliar dolar AS. Prognosa volume ekspor tahun 2020 dipatok sebesar 435 juta ton.

Agung juga mengungkapkan, kebutuhan dan perdagangan batu bara di pasar internasional pada 2020 diperkirakan mengalami penurunan karena adanya pandemi Covid-19. Saat ini, Indonesia juga sedang melakukan penjajakan untuk melakukan ekspor ke beberapa negara berkembang lainnya.

"Penjajakan pasar ekspor batu bara ke negara-negara berkembang lainnya, seperti Vietnam, Bangladesh, dan Pakistan. Selain itu, akan melakukan peningkatan efisiensi rantai suplai batu bara negara importir batu bara serta melakukan direct contract atau direct shipping ke negara-negara importir," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement