Rabu 10 Jun 2020 14:10 WIB

Dewan Transportasi Jakarta Minta Armada Angkutan Diperbanyak

Masih terjadi penumpukan penumpang karena adanya pembatasan kapasitas angkut.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menginginkan agar armada transportasi umum yang dioperasikan saat masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi dapat diperbanyak untuk mencegah terjadinya penumpukan penumpang. Pasalnya, penumpukan penumpang justru memperbesar celah penularan Covid-19.

Ketua DTKJ Haris Muhamadun mengatakan, dalam pelaksanaan PSBB transisi yang sudah dimulai sejak Senin (8/6), masih terjadi penumpukan penumpang karena adanya pembatasan kapasitas angkut sebagai bagian protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. "Terutama di kawasan stasiun kereta api, khususnya pada pagi dan sore hari masih terjadi penumpukan penumpang," ujarnya, Rabu (10/6).

Baca Juga

Penumpukan terjadi di sejumlah stasiun kereta api di antaranya Stasiun Tanah Abang. Pasalnya, jumlah penumpang yang akan diangkut lebih banyak dibandingkan armada bus Transjakarta yang dioperasikan.

"Kami menyarankan pengerahan armada bus lainnya seperti bus pariwisata maupun Jaklingko untuk membantu penangkutan penumpang di stasiun kereta api agar tidak terjadi penumpukan, khususnya pada pagi dan sore hari," katanya. 

Sejak pemberlakuan PSBB transisi di Jakarta, pengguna transportasi umum sudah mematuhi protokol untuk menggunakan masker. "Kita berharap para pengguna transportasi umum bisa terus melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19," ungkapnya.

Ia menambahkan, DTKJ juga menerima aspirasi warga terkait rencana penerapan genap-ganjil kendaraan bermotor selama masa PSBB transisi di Ibu Kota. "Hingga saat ini kami masih melakukan kajian terkait perlu atau tidaknya penerapan genap-ganjil kendaraan bermotor selama masa PSBB transisi," katanya.

Sebelumnya Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memastikan walaupun dalam beberapa pekan mendatang sebagian sektor sudah beroperasi, bukan berarti akan ada pelonggaran protokol kesehatan di angkutan umum hingga evaluasi masa PSBB transisi dilakulan pada akhir Juni mendatang. Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, semua protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di angkutan umum tetap diperketat. Walaupun, dalam beberapa hari terakhir penumpang di berbagai stasiun KRL ataupun MRT hingga halte bus Transjakarta kembali ramai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement