Rabu 10 Jun 2020 14:16 WIB

Patung Pedagang Budak di London Diturunkan

Patung pedagang budak itu telah menjadi sorotan demonstrasi antirasisme di Inggris.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Patung pedagang budak di London diturunkan.
Foto: Tangkapan layar Youtube.
Patung pedagang budak di London diturunkan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Patung pedagang budak abad ke-18, Robert Milligan yang terletak di luar sebuah museum di London telah diturunkan pada Selasa. Penurunan patung tersebut dilakukan menyusul protes anti-rasisme global yang memicu perdebatan mengenai bagaimana Inggris memperingati masa lalu kejayaannya.

Patung-patung pedagang budak telah menjadi sorotan para demonstran di Inggris dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menjadi bagian dari gerakan yang lebih luas dari aksi protes Black Lives Matter akibat kematian pria Afro-Amerika, George Floyd oleh perwira polisi kulit putih di Minneapolis, Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

"Meskipun kebenaran yang menyedihkan bahwa sebagian besar kekayaan kota dan bangsa kita berasal dari perdagangan budak, ini tidak harus dirayakan di ruang publik kita," kata Walikota London, Sadiq Khan.

Sejumlah warga bersorak dan bertepuk tangan ketika para pekerja menurunkan patung tersebut, dan kemudian mengangkatnya dengan truk derek. Patung Milligan berdiri di depan Museum London Docklands, yang terletak di tepi distrik bisnis mewah Canary Wharf, dan dikelilingi oleh distrik Tower Hamlets yang memiliki penduduk multi-etnis dan kelas pekerja. Milligan memiliki perkebunan gula di Jamaika dan terlibat dalam pembangunan West India Docks, London.

"Orang-orang mengira dia hanya seorang pengusaha yang membantu membangun dermaga, tetapi ketika Anda menggali ke dalamnya, Anda mengetahui bahwa sebenarnya dia adalah seorang pedagang budak," kata Wali Kota Tower Hamlets, John Biggs.

Keputusan untuk menurunkan patung itu diambil oleh pemilik lahan yakni Canal and River Trust. Dalam sebuah pernyataan, pihak pemilik lahan memahami keinginan masyarakat setempat untuk mencopot patung Milligan tersebut. "Kami mengakui keinginan masyarakat setempat tentang patung Robert Milligan di London Docklands," ujar Canal and River Trust.

Sebelumnya wali kota London telah memerintahkan peninjauan nama jalan, patung, dan plakat yang mencerminkan puncak kejayaan Inggris pada masa pemerintahan Ratu Victoria. Pemerintah London akan mencopot dan memindahkan sejumlah patung yang berkaitan dengan perdagangan budak.

Dalam sejarah perdagangan, senjata dan bubuk mesiu dari Eropa ditukar dengan budak Afrika yang dikirim melintasi Atlantik ke Amerika. Kapal-kaap tersebut kembali ke Eropa dengan membawa komoditas gula, kapas, dan tembakau.

Sebanyak 17 juta pria, wanita, dan anak-anak Afrika telah menjadi korban perbudakan dalam perdagangan global antara abad ke 15 dan 19. Sebagian besar dari para budak tersebut meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan. Sementara, para budak yang masih hidup harus bekerja di perkebunan gula, tembakau, dan kapas.

Inggris menghapuskan perdagangan budak trans-Atlantik pada 1807 dengan mengeluarkan Undang-Undang Penghapusan Perdagangan Budak. Perbudakan di Inggris tidak didukung oleh hukum Inggris dan hal ini dipastikan oleh Kasus Somersett pada tahun 1772. Perbudakan masih legal di hampir seluruh wilayah Imperium Britania hingga diberlakukannya Undang-Undang Penghapusan Perbudakan 1833.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement