REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para pimpinan Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyampaikan ucapan terima kasih dan memuji kinerja para tenaga medis Muslim yang telah melayani dan mendukung melawan krisis corona virus selama Ramadhan. Direktur Standar Kesehatan Tenaga Kerja, Habib Naqvi mengatakan, peran dan dukungan staf Muslim melawan dan menangani pasien yang terjangkit Covid-19 sangat patut dipuji.
"Bersama dengan seluruh Inggris, tenaga kerja Muslim NHS telah melakukan upaya dan pengorbanan menunda penyebaran corona dengan mematuhi peraturan jaga jarak sosial dan langkah pencegahan penyebaran virus,” ujar Naqvi yang dikutip dalam Healthcare Journal.
Di sisi lain, dia sangat takjub dengan cara umat Muslim merayakan Ramadhan dan Idul Fitri di tengah pendemi. Dia juga mengatakan umat Muslim telah secara langsung mengaplikasikan cara yang menginspirasi untuk melewati tantangan selama wabah Covid-19.
“Ini adalah waktu yang unik secara global, dengan festival Ramadhan dan Idul Fitri yang terjadi selama puncak Covid-19. Muslim telah menghadapi tantangan ini secara langsung, dan menginspirasi untuk melihat orang-orang menggunakan teknologi untuk sholat dan berbuka puasa bersama keluarga dan teman-teman sepanjang Ramadhan. Tetaplah tinggal di rumah kecuali benar-benar diperlukan untuk membantu membendung virus dan menyelamatkan nyawa,” kata Naqvi yang dikutip di 5 Pillars, Rabu (10/6).
Kepala Petugas NHS, Prerana Issar juga mengapresiasi kerja keras staf Muslim yang berjuang di garda depan penangkalan penyebaran Covid-19 selama Ramadhan. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Muslim yang tetap mengaplikasikan aturan pemerintah demi mencegah penyebaran virus.
“Rekan-rekan Muslim kami telah bekerja tanpa lelah di NHS, menjadi tantangan tambahan puasa untuk Ramadhan. Saya memikirkan mereka yang merayakan Idul Fitri tahun ini, yang sangat berbeda, karena orang tidak akan dapat merayakan acara penting ini dengan anggota keluarga mereka yang luas dan teman-teman serta komunitas mereka seperti biasanya. Namun Muslim telah melewati dengan baik dan tetap menerapkan aturan pemerintah,” ujar Issar.
NHS memiliki tenaga kerja yang beragam dengan sekitar 3,3 persen dari 1,4 juta pekerja NHS berasal dari latar belakang Muslim. Krisis coronavirus telah mengklaim jumlah kematian yang tidak proporsional di komunitas Muslim, termasuk Walsall Areema Nasreen, perawat yang meninggal pada 3 April lalu.
“Setiap kematian sangat menghancurkan tetapi kehilangan salah satu dari kita tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Areema sangat berkomitmen pada perannya sebagai perawat di Unit Medis Akut di Rumah Sakit Walsall Manor,” ujar Richard Beeken, Kepala Eksekutif Walsall Healthcare NHS Trust.
Beeken mengatakan, Areema merupakan sosok perawat yang profesional dan bersemangat, bahkan sejak masih bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada 2003 lalu, hingga mendapatkan kualifikasi keperawatannya pada awal 2019. “Dedikasinya terhadap perannya dan popularitasnya di antara rekan-rekannya jelas terlihat dengan curahan kesedihan dan kepedulian yang kami lihat di sekitar organisasi dan di media sosial,” kata Beeken.
"Saya atas nama seluruh pihak, menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarga Areema dan orang-orang terkasih dan pikiran kami bersama mereka semua pada saat yang sangat menyedihkan ini,” ujarnya.