REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH — Arab Saudi mengecam rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan akan mengeksekusi kebijakan tersebut dalam beberapa pekan.
“Dewan menteri Arab Saudi, yang dipimpin Raja Salman bin Abdul Aziz, hari ini menegaskan kembali posisi mereka yang tak tergoyahkan terhadap masalah Palestina, menolak dalam pernyataan rencana Israel mencaplok sebagian besar Tapi Barat yang diduduki,” kata kantor berita Palestina dalam laporannya pada Selasa (9/6).
Saudi pun mengecam semua tindakan sepihak yang melanggar resolusi PBB dan hukum internasional. Pasalnya, hal itu merusak prospek untuk melanjutkan pembicaraan damai guna mencapai keamanan serta stabilitas di kawasan tersebut.
Pada Ahad lalu, Netanyahu mengatakan tidak akan menyetujui pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari rencana pencaplokan Tepi Barat. Dia menyebut aneksasi akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang.
“Rencana pencaplokan tidak akan mencakup pembentukan negara Palestina dan pemerintah pasti tidak akan menyetujuinya,” ujar Netanyahu, dikutip laman Anadolu Agency.
Beberapa sumber mengatakan, Netanyahu masih berniat mencaplok semua permukiman ilegal Israel yang berada di Tepi Barat pada 1 Juli mendatang. Namun, dia mengakui menganeksasi tanah lain seperti yang tercantum dalam kesepakatan perdamaian Amerika Serikat (AS) membutuhkan waktu lebih lama.