REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Arab Saudi akan membangun dan mengembangkan industri militer dalam negerinya. Nantinya hal itu diharapkan dapat menekan anggaran belanja militernya.
Dilaporkan laman Arab News, Otorisasi Umum untuk Industri Militer Saudi telah menandatangani dua memorandum kerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral serta Komisi Kerajaan Jubail dan Yanbu pada Selasa (9/6).
Kerja sama itu diharapkan dapat merangsang, memberdayakan, dan melokalisasi industri militer di Arab Saudi. Kerja sama juga akan berupaya membangun klaster-klaster militer di negara tersebut dengan mengidentifikasi kota-kota industri yang tepat.
Arab Saudi akan membimbing investor berlisensi di bidang militer yang dibidik dan memotivasi mereka untuk berinvestasi di sektor tersebut. Hal itu pun akan berkontribusi pada identifikasi jangka panjang di bidang industrialisasi serta undang-undang yang diperlukan untuk menyeimbangkan persyaratan angkatan bersenjata serta pengembangan industri.
Kesepakatan itu bertujuan mendukung Saudi dalam mencapai tujuannya, yakni melokalisasi 50 persen dari pengeluaran militernya dan mengubah sektor tersebut menjadi aset strategis. Dimensi ekonomi dan sosial akan mencakup pembangunan sektor bernilai lebih dari delapan miliar dolar AS pada 2030.