Rabu 10 Jun 2020 16:46 WIB

BP2KY Minta Industri Pariwisata Siapkan Protokol Kesehatan

Industri pariwisata di Yogyakarta harus benar-benar siap sebelum wisata dibuka kemba

Warga mengunjungi obyek wisata Candi Banyunibo di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (9/6/2020). Dinas Pariwisata DIY berencana menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dan protokol kesehatan ketat pada sektor pariwisata dengan mengedepankan konsep bersih, sehat dan aman sebagai tahapan menuju normal baru guna mencegah penularan COVID-19
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warga mengunjungi obyek wisata Candi Banyunibo di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (9/6/2020). Dinas Pariwisata DIY berencana menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dan protokol kesehatan ketat pada sektor pariwisata dengan mengedepankan konsep bersih, sehat dan aman sebagai tahapan menuju normal baru guna mencegah penularan COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta ingin memastikan seluruh lini industri pariwisata siap dengan protokol kesehatan. Kesiapan menjadi strategi awal sebelum institusi tersebut menindaklanjutinya dengan promosi pariwisata.

“Yang paling utama saat ini adalah sosialisasi dan memastikan seluruh lini di industri pariwisata di Kota Yogyakarta benar-benar siap dengan protokol kesehatan,” kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Aldi Fadlil Diyanto di Yogyakarta, Rabu (10/6).

Baca Juga

Menurut dia, kesiapan protokol kesehatan tersebut sangat penting agar tidak muncul klaster baru penularan Covid-19. Khususnya dari sektor pariwisata.

“Jangan sampai saat sudah kami promosikan bahwa pariwisata di Yogyakarta kembali bergeliat tetapi kemudian justru menjadi bumerang karena muncul klaster dari sektor wisata,” katanya.

Oleh karena itu, Aldi yang baru saja dilantik sebagai Ketua BP2KY periode 2020-2024 itu berharap seluruh pelaku pariwisata di Kota Yogyakarta benar-benar disiplin menjalankan protokol kesehatan.

“Misalnya di Malioboro. Pada akhir pekan lalu sangat ramai dikunjungi warga. Tetapi, ada dari mereka yang tidak disiplin karena tidak mengenakan masker dan tidak jaga jarak. Kami berharap masyarakat pun juga menyadari pentingnya protokol kesehatan,” katanya.

Jika seluruh lini di industri pariwisata sudah siap dengan protokol kesehatan, maka BP2KY akan melanjutkannya dengan melakukan promosi pariwisata. “Untuk sementara ini, target utamanya adalah wisatawan domestik. Pasar terbesar di masa-masa seperti saat ini adalah wisatawan domestik,” katanya.

Untuk mendatangkan wisatawan mancanegara, lanjut dia, diperkirakan jauh lebih sulit karena adanya berbagai kebijakan dari negara asal mengenai penanganan pandemi Covid-19. “Selanjutnya tergantung dari pemerintah daerah untuk membuka wilayahnya bagi kunjungan wisatawan,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan pandemi Covid-19 memberikan pukulan yang cukup berat untuk industri pariwisata di seluruh negara. “Pandemi ini terjadi di seluruh dunia. Namun, BP2KY tetap harus mampu melakukan terobosan strategi untuk mempromosikan pariwisata di Yogyakarta,” katanya.

Ia menyebut indikator keberhasilan BP2KY dalam mempromosikan pariwisata dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

“BP2KY harus mampu menciptakan demand agar wisatawan datang sekaligus supply tentang apa saja yang bisa dijual ke wisatawan,” katanya.

Ia menegaskan, industri pariwisata tergantung pada empat hal. Yaitu, what to see, eat, buy and do.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement