Rabu 10 Jun 2020 17:54 WIB

Puan: Normal Baru Harus Perkuat Kesehatan-Ekonomi Bersamaan

Penanganan yang tak tepat, maka pasar tradisional bisa menjadi sumber penularan.

Ketua DPR Puan Maharani (kanan)
Foto: ANTARA /Galih Pradipta
Ketua DPR Puan Maharani (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa kebijakan Normal Baru yang diambil pemerintah perlu diatur sangat rinci di setiap sektor dan skenario, agar bisa bersamaan menjaga kesehatan rakyat sekaligus memutar kembali roda ekonomi Indonesia.

"Ini penting karena Normal Baru yang diperlukan Indonesia bukan yang memilih antara ekonomi dan kesehatan, tapi bagaimana keduanya bisa berjalan bersamaan," kata Puan di Jakarta, Rabu (10/6).

Baca Juga

Dia menjelaskan, salah satu yang harus diperhatikan adalah kegiatan sosial dan ekonomi di pasar-pasar tradisional. Menurut politisi PDI Perjuangan itu, sudah ada laporan terkait beberapa pedagang di pasar tradisional yang terinfeksi Covid-19.

"Karena itu apabila tidak ada penanganan yang tepat maka pasar tradisional bisa menjadi sumber penularan," ujarnya. Padahal menurut dia, seringkali denyut nadi ekonomi daerah itu bisa terasa di pasar-pasar yang juga menjadi salah satu tempat utama terjadinya interaksi sosial masyarakat sebuah daerah.

Karena itu dia menilai perhatian pemerintah terhadap penetapan dan penerapan protokol Normal Baru di pasar tradisional sangat dibutuhkan karena tempat tersebut adalah penggerak sektor riil ekonomi rakyat. "Saya tekankan juga bahwa sosialisasi protokol Normal Baru agar dilakukan sejelas mungkin supaya dapat dipahami semua kalangan," katanya.

Selain protokol Normal Baru yang sangat rinci, menurut dia diperlukan juga mekanisme pengawasan dan evaluasi yang ketat. Dia menyontohkan pada 9 Juni 2020, laporan data Gugus Tugas Covid-19 yang menyatakan ada penambahan 1.034 kasus positif. "Angka-angka seperti ini harus dimonitor ketat dan menjadi dasar pengambilan keputusan," ujarnya.

Selain itu, dia mengapresiasi bahwa target awal pengujian 10 ribu spesimen dari tes Covid-19 sudah tercapai. Presiden sudah menyampaikan ingin menaikkan target menjadi 20 ribu per-hari.

Puan menilai semua pihak pasti ingin agar kebijakan Normal Baru bisa menggerakkan ekonomi masyarakat namun tanpa mengabaikan risiko kesehatan. "Masyarakat juga menanti terobosan instansi terkait dalam hal pelacakan penyebaran Covid-19 yang sudah didorong untuk memanfaatkan sistem teknologi telekomunikasi," katanya.

Menurut dia, protokol Normal Baru yang rinci, disertai dengan pengujian spesimen tes yang terus diperbanyak, serta pelacakan penyebaran yang luas dan cepat, perlu dilaksanakan bersamaan agar kesehatan rakyat terjaga sekaligus roda ekonomi kembali berputar.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement