Rabu 10 Jun 2020 21:38 WIB

Menlu Ajak OKI Bersatu Tolak Aneksasi Palestina oleh Israel

Aneksasi Israel di Tepi Barat merupakan sesuatu yang tak dapat diterima

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengikuti Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam menegaskan sikap Indonesia menolak rencana aneksasi Palestina oleh Israel.
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengikuti Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam menegaskan sikap Indonesia menolak rencana aneksasi Palestina oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengajak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bersatu menolak rencana aneksasi wilayah Tepi Barat oleh Israel. Menlu menegaskan bahwa aneksasi wilayah Palestina oleh Israel baik secara de-facto maupun formal merupakan hal yang tidak dapat diterima.

Hal itu Menlu tegaskan dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berlangsung secara daring, Rabu (10/6). Konferensi yang dipimpin oleh Menlu Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, sebagai Ketua Komite Eksekutif OKI membahas situasi terkini di Palestina, khususnya rencana Israel menganeksasi sebagian wilayah Palestina di Tepi Barat, pasca-kesepakatan pembentukan pemerintahan koalisi antara Benyamin Netanyahu dan Jenderal Benny Gantz.

Baca Juga

Dalam KTM-LB ini, Menlu Retno secara khusus menekankan bahwa rencana aneksasi di tengah pandemi Covid-19 telah melipatgandakan tekanan kepada Palestina. Rencana aneksasi juga disebut menghancurkan prospek perdamaian dan mengancam stabilitas kawasan.

Di hadapan para menteri luar negeri OKI, Retno mengajak negara anggota OKI bersatu, Retno memobilisasi kekuatan untuk menolak aneksasi wilayah yang direncanakan oleh Israel tersebut melalui tiga cara.