Rabu 10 Jun 2020 21:48 WIB

Tren Kesembuhan Covid-19 di Mataram Diklaim Meningkat

Momentum semakin meningkatkanya kesembuhan pasien corona ini harus terus dijaga.

Tukang ojek menunggu penumpang dekat baliho sosialisasi tentang virus corona yang terpasang di simpang lima Kota Tua Ampenan, Mataram, NTB, Ahad (31/5/2020). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB jumlah kasus baru warga terkonfirmasi positif COVID-19 di NTB pertanggal (30/5/2020) sebanyak 42 orang sehingga total kasus positif COVID-19 menjadi sebanyak 636 orang dengan rincian 291 orang sembuh, 11 orang meninggal serta 334 orang positif masih dalam perawatan.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Tukang ojek menunggu penumpang dekat baliho sosialisasi tentang virus corona yang terpasang di simpang lima Kota Tua Ampenan, Mataram, NTB, Ahad (31/5/2020). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB jumlah kasus baru warga terkonfirmasi positif COVID-19 di NTB pertanggal (30/5/2020) sebanyak 42 orang sehingga total kasus positif COVID-19 menjadi sebanyak 636 orang dengan rincian 291 orang sembuh, 11 orang meninggal serta 334 orang positif masih dalam perawatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Tren kesembuhan pasien Covid-19, di Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat seiring ditaatinya protokol kesehatan oleh masyarakat di provinsi itu. "Alhamdulillah, semua hasil baik yang kita dapatkan tidak terlepas dari upaya baik pula. Karena itu, upaya positif sehingga melahirkan kesembuhan yang begitu luar biasa ini harus tetap dijaga dan ditingkatkan," kata Gubernur NTB, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah di Mataram, Rabu (10/6).

Zulkieflimansyah mengatakan, momentum semakin meningkatkanya kesembuhan pasien corona ini harus terus dijaga. Untuk itu, kata dia, kekompakan dalam menangani wabah pandemi ini harus dipertahankan.

"Selain ditaatinya protokol kesehatan, meningkatnya angka kesembuhan di NTB, itu berkat kekompakan kita bersama. Jadi, mari jaga kekompakan kita," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi yang mengungkapkan, kurva jumlah pasien sembuh dengan jumlah pasien yang dirawat menunjukan hasil baik. Walaupun demikian, ia meminta penanganan wabah pandemi COVID-19 harus tetap ditingkatkan, kekompakan harus tetap dijaga agar wabah pandemi corona hilang dari NTB. "Saya berharap kekompakan ini tetap ditingkatkan agar kita warga NTB mendapatkan hasil yang lebih baik lagi," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi, mengatakan, sampai saat ini, untuk Pelaku Perjalanan Negara Terjangkit (PPTG) mencapai 1.893 orang, kemudian untuk Orang Tanpa Gejala(OTG) mencapai 481 orang.

Selanjutnya untuk yang berstatus Orang dalam pemantauan(ODP) sebanyak 855 orang dan terakhir Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu mencapai 493 pasien.

Sedangkan untuk jumlah positif sebanyak 857 pasien, yang sudah sembuh 485 pasien, dan yang masih positif atau yang sedang menjalani karantina itu sebanyak 343 pasien.

"Tingkat kesembuhan melonjak tinggi yang dimana pada hari Senin tanggal 8 Juni 2020 hanya mencapai 34 orang, sedangkan pada hari Selasa tanggal 99 Juni 2020 pasien sembuh mencapai 76 orang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement