Rabu 10 Jun 2020 21:58 WIB

China-Rusia Diminta Cegah Perpanjangan Embargo Senjata Iran

Embargo senjata Iran dijadwalkan berakhir pada Oktober mendatang

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah awak kapal beraktivitas di kapal fortune Iran. Embargo senjata Iran dijadwalkan berakhir pada Oktober mendatang. Ilustrasi.
Foto: MinCI
Sejumlah awak kapal beraktivitas di kapal fortune Iran. Embargo senjata Iran dijadwalkan berakhir pada Oktober mendatang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menyerukan Rusia dan China menolak seruan Amerika Serikat (AS) untuk memperpanjang embargo senjata yang diterapkan PBB terhadap negaranya. Embargo itu dijadwalkan berakhir pada Oktober mendatang.

"Amerika sudah gusar, kesal, dan ingin membawa masalah ini ke Dewan Keamanan (PBB). Kami ingin empat anggota tetap Dewan Keamanan untuk menghadapi Amerika. Khususnya kami mengharapkan Rusia dan China menentang plot AS ini," kata Presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu (10/6).

Baca Juga

Dia mengatakan rencana AS tidak akan berhasil. "Kami akan meningkatkan kemampuan pertahanan kami karena kami telah melakukannya bahkan di bawah sanksi," ujarnya.

Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia dan China memiliki hak veto untuk menentang perpanjangan embargo senjata terhadap Iran. Namun jika Dewan Keamanan tak memperpanjangnya, AS telah mengancam akan memicu apa yang disebut sebagai snapback dari semua sanksi AS terhadap Iran, termasuk embargo senjata, menggunakan proses yang digariskan dalam kesepakatan nuklir.