REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama kompetisi Liga 1 ditangguhkan, beragam cara dilakukan oleh para pemain untuk mengisi waktu luang. Ini seperti dilakukan bek Persita Tangerang Rio Ramandika yang memilih menjalani rutinitas bermain sepeda.
Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang berbeda bagi pemain kelahiran 1989 tersebut. Di satu sisi, pandemi membuat Liga 1 harus ditangguhkan dan ia tidak bisa menjalani pertandingan.
Namun di sisi yang lain Rio kini memiliki banyak waktu untuk menyalurkan hobinya, tapi tetap dengan menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan.
"Dari dulu saya sudah main sepeda fixie. Tapi kalau dulu sebelum pandemi kan enggak selalu punya banyak waktu karena harus latihan terus sama tim. Nah, sekarang karena ada waktu luang, mulai main sepeda lagi. Cuma sekarang mainnya sepeda lipat," ujar Rio seperti dilansir laman resmi klub yang dipantau di Jakarta, Rabu (10/6).
Selain menyalurkan hobi, bersepeda juga menjadi salah satu upayanya untuk tetap menjaga kebugaran di samping latihan mandiri yang diinstruksikan oleh staf pelatih. "Jadi latihannya saya kombinasikan juga. Kayak plank, skipping, push-up, sit-up, itu semua masih saya lakukan," katanya.
Rio berharap pandemi ini bisa cepat mereda dan aktivitasnya di dunia sepak bola juga bisa kembali berjalan normal. "Cepat membaiklah, supaya bisa beraktivitas lagi seperti biasa. Sudah rindu banget sama sepak bola," katanya.
Sebelumnya, PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah menggelar rapat virtual bersama perwakilan klub, pelatih, dan pemain untuk meminta masukan perihal Liga 1.
Dari rapat tersebut muncul sejumlah opsi di antaranya, liga kemungkinan besar bisa digelar pada September atau Oktober. Pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa, serta tak ada degradasi untuk Liga 1, sementara juara dan peringkat kedua Liga 2 bisa promosi. Akan tetapi, opsi-opsi ini akan kembali dibahas PSSI melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) dalam waktu dekat.